Bahaya Internet Bagi Remaja

Christyne Sesilia Rezkita Ginting- Mahasiswi Fakultas Hukum Unniversitas Diponegoro

Christyne Sesilia Rezkita Ginting- Mahasiswi Fakultas Hukum Unniversitas Diponegoro

Diperbarui 18 Oktober 2024 15:26 WIB
Christyne Sesilia Rezkita Ginting, Mahasiswi Fakultas Hukum Unniversitas Diponegoro (Foto: Dok MI/Pribadi)
Christyne Sesilia Rezkita Ginting, Mahasiswi Fakultas Hukum Unniversitas Diponegoro (Foto: Dok MI/Pribadi)

INTERNET di kalangan remaja saat ini nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan benar. Ada banyak remaja yang cenderung menyalahgunakan internet sehingga berdampak buruk bagi dirinya dan lingkungannya.

Dengan 56,8% populasi dunia aktif di media sosial, diperkirakan tingkat kecanduan media sosial juga akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Menurut penelitian dari Universitas Michigan, diperkirakan 210 juta orang di seluruh dunia menderita kecanduan media sosial dan internet.

Berdasarkan riset yang mendalam, terdapat beberapa bahaya dari penyalahgunaan internet di kalangan remaja, seperti :

Perilaku bullying melalui media sosial (cyberbullying) dalam bentuk penghinaan, menyerang kehormatan/nama baik seseorang. Pada prinsipnya, menyerang kehormatan/nama baik seseorang termasuk dalam perbuatan yang dilarang.

Pasal 27A UU 1/2024 menyatakan setiap orang dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dengan cara menuduh suatu hal, dengan maksud supaya hal tersebut diketahui umum dalam bentuk Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang dilakukan melalui sistem elektronik.

Menurut penjelasan Pasal 27A UU 1/2024, yang dimaksud dari perbuatan “menyerang kehormatan atau nama baik” adalah perbuatan yang merendahkan atau merusak nama baik atau harga diri orang lain sehingga merugikan orang tersebut, termasuk menista dan/atau memfitnah.

Internet juga bisa membantu mendukung proses belajar remaja, dan mempermudah remaja mengakses media sosial. Namun, pemakaian internet juga bisa memberikan dampak buruk terkait gangguan kondisi mental. Arus informasi yang berlebihan dapat menyebabkan stress dan depresi.

Arus informasi yang berlebihan lewat medsos bisa menimbulkan masalah mental. Salah satu penyebabnya adalah muncul perasaan insecure. Perasaan ini bisa berkembang menjadi minder berlebihan dan memicu depresi. Rasa iri berlebihan terhadap kehidupan orang lain di medsos, dapat menyebabkan tekanan mental.

Kecanduan penggunaan internet juga dapat mempengaruhi cara seseorang dalam melakukan komunikasi. Waktu yang dihabiskan seseorang pecandu media sosial untuk seperti bermain game online yang kemudian menyebabkan berkurangnya kesempatan seseorang untuk melakukan interaksi sosial, sehingga berimbas negatif kepada komunkasi seseorang.

Jadi kontrol dalam pemakaian internet pada remaja sangat dibutuhkan. Kondisi mental remaja dengan akses berlebih pada internet dapat mengalami penurunan yang mengarah kepada depresi. Selain membatasi pemakaian internet, mengendalikan akses ke media sosial juga sangat penting dilakukan sebagai solusi terbaik

Topik:

Bahaya Internet Bagi Remaja Internet Christyne Sesilia Rezkita Ginting Unniversitas Diponegoro