Mahasiswa Baru Ikuti Orientasi Studi Universitas Terbuka di Jepang

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 Oktober 2021 08:38 WIB
​Monitorindonesia.com - Orientasi studi mahasiswa baru yang berdomisili di Jepang diselenggarakan secara daring oleh Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri  Universitas Terbuka di Jepang, Minggu (26/9/2021), diikuti 93 orang. Melansir laman resmi Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo diwakili oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo Yusli Wardiatno selaku Pembina UT di Jepang. Kegiatan ini dilakukan melalui penyediaan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bagi seluruh warga negara Indonesia, termasuk yang tinggal di luar negeri. Hal ini sejalan dengan salah satu program KBRI Tokyo yang berupaya melakukan peningkatan pelayanan akses pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia WNI yang berada di Jepang", demikian disampaikan Yusli Wardiatno. Melalui upaya peningkatan kompetensi dan pendidikan melalui UT, diharapkan para pekerja migran Indonesia dengan status pemagang bisa ditingkatkan menjadi Specified Skillied Worker (SSW) yang kebutuhannya sangat tinggi di Jepang," tambahnya. Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN) Pardamean Daulay menyampaikan rasa syukur karena jumlah mahasiswa baru UT di Jepang terus mengalami peningkatan. Ia mengingatkan, bekerja sambil belajar bukanlah hal yang mudah, butuh kemandirian dalam membagi waktu, membagi perhatian dan tenaga, serta membangun motivasi yang tiada henti. "Apalagi, sistim pembelajaran jarak jauh yang diterapkan di UT, menekankan kemandirian dan daya juang mahasiswa," tutur Pardamean. Keberhasilan menerapkan sistem belajar mandiri diharapkan mahasiswa yang kuliah di UT dapat lulus tepat waktu dengan IPK tinggi sehingga menjadi seorang profesional di bidangnya," ujar Pardamean Daulay.​ Dalam rangkaian kegiatan OSMB tersebut, Atdikbud juga mengukuhkan Dwi Septiani sebagai Pengurus Kelompok Belajar (Pokjar) dan Taufik Rahman sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa UT Jepang. Baik Pokjar maupun HM UT telah lama dirindukan kehadirannya di negeri Sakura oleh mahasiswa UT. Gencarkan sosialisasi UT Yusli Wardiatno mengatakan sangat mendukung penuh pengembangan UT di Jepang. Menurutnya, ini sejalan dengan program KBRI dalam meningkatan pelayanan akses pendidikan tinggi bagi seluruh WNI di Jepang. "Sebagai pelopor pendidikan jarak jauh terkemuka di Indonesia, UT berkontribusi yang luar biasa dalam peningkatan kompetensi SDM melalui penyediaan akses dan pemerataan pendidikan tinggi bagi warga negara Indonesia, termasuk yang tinggal di luar negeri," ucap Yusli. KBRI, imbuh dia, terus menyosialisasikan UT di Jepang. Jumlah mahasiswa baru di tahun ajaran 2021 mencapai 93 orang dan ia yakin di masa mendatang akan bertambah. "Apabila dilihat dari data jumlah WNI yang tinggal di Jepang mencapai 67 ribu orang, lebih dari 37 ribu adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sebagian besar berstatus pemagang," ungkapnya.