DPR Setujui Anggaran Kemdiktisaintek 2026, Fokus pada KIP Kuliah dan Sekolah Garuda

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 10 Juli 2025 21:07 WIB
Wamendiktisaintek Fauzan  saat memberikan penjelasan di Komisi X DPR. (foto. rizal)
Wamendiktisaintek Fauzan saat memberikan penjelasan di Komisi X DPR. (foto. rizal)


Jakarta, MI -  Komisi X DPR RI resmi menyetujui pagu indikatif dan tambahan anggaran untuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dalam RAPBN 2026. Persetujuan ini diberikan dalam rapat kerja yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, (10/7/2025), setelah melalui serangkaian pembahasan, termasuk rapat konsinyasi dua hari sebelumnya.

Tema besar Rencana Kerja Pemerintah 2026 bertajuk Kedaulatan Pangan, Energi, dan Ekonomi menuju Indonesia Tangguh, Mandiri, dan Sejahtera turut menjadi landasan penyusunan anggaran kementerian. Komisi X menekankan pentingnya tema ini diterjemahkan ke dalam kebijakan nyata—khususnya dalam bentuk peningkatan kualitas beasiswa, keberlanjutan KIP Kuliah, dan pendidikan tinggi berbasis kebutuhan daerah.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, mengatakan kementeriannya telah menyusun ulang strategi program dengan prinsip Diktisaintek Berdampak. 

“Harapannya, perguruan tinggi dapat menjadi problem solver atas persoalan-persoalan di masyarakat,” ujarnya.

Salah satu program unggulan yang disorot Fauzan adalah pembentukan ekosistem problem solver di wilayah tertinggal seperti Nusa Tenggara Timur. Program ini melibatkan konsorsium perguruan tinggi, pemerintah daerah, industri, dan media. Selain itu, Kemdiktisaintek juga sedang mengevaluasi sertifikasi dosen agar sesuai dengan karakteristik lokal, serta memperbaiki sistem penerimaan mahasiswa jalur mandiri agar lebih adil.

Sementara itu, Wakil Menteri Stella Christie menyoroti arah baru kebijakan Sekolah Garuda, yang merupakan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat SDM di bidang STEM sejak sebelum jenjang perguruan tinggi.

Menurut Stella, program Sekolah Garuda terbagi dalam dua skema: Sekolah Garuda Baru yang menjangkau wilayah pelosok, dan Sekolah Garuda Transformasi untuk mengoptimalkan sekolah-sekolah yang telah eksis. “Kami ingin sekolah ini menjadi pusat pembelajaran sekaligus inkubator kepemimpinan dan pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, menyampaikan bahwa dukungan DPR menjadi fondasi penting untuk optimalisasi seluruh program prioritas kementerian. Ia berharap sinergi yang terbentuk mampu membawa lompatan besar dalam pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi Indonesia.

Topik:

Raker Dengan Komisi X DPR Pendidikan Kemendiksaintek