Program ADEM 2025: 200 Siswa dari Papua dan Repatriasi Diterima di Sekolah Unggulan

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 11 Juli 2025 19:00 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu’ti, menyambut kedatangan 200 murid penerima beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Menengah. (Dok. MI)
Mendikdasmen Abdul Mu’ti, menyambut kedatangan 200 murid penerima beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Menengah. (Dok. MI)

Jakarta, MI  – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyambut kedatangan 200 murid penerima beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di Graha Utama, Kompleks Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat, (11/7/2025). 

Mereka terdiri atas 100 murid dari Papua dan 100 murid ADEM Repatriasi.

Selanjutnya, para murid akan diserahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan sekolah penerima untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak hari pertama tahun ajaran baru.

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan semangat kepada para penerima beasiswa untuk terus mengejar mimpi tanpa menyerah pada keterbatasan.

“Kalian semua adalah generasi Indonesia yang kita harapkan bangkit, tumbuh, dan berkembang menjadi generasi Indonesia yang hebat. Keterbatasan ekonomi, lokasi tempat tinggal, dan berbagai kendala lainnya tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti mengejar cita-cita,” kata Mu’ti.

Mu’ti menegaskan bahwa kesempatan mengenyam pendidikan berkualitas adalah hak semua anak. Ia juga menyebut bahwa para penerima beasiswa ADEM berperan penting sebagai penerus bangsa untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menjelaskan bahwa Program ADEM telah dilaksanakan sejak 2013. Program ini terbagi menjadi tiga kategori: ADEM Papua, ADEM daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta ADEM Repatriasi yang ditujukan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia.

Untuk kategori ADEM Repatriasi, terdapat 550 lulusan dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan Community Learning Center (CLC) di 12 provinsi. Murid dari daerah 3T akan melanjutkan pendidikan di ibu kota provinsi masing-masing, sedangkan murid asal Papua akan menempuh pendidikan di sejumlah sekolah di Jawa dan Bali.

Suharti mengapresiasi kontribusi seluruh pihak yang telah mendukung program ini.

“Tanpa kerja sama erat antara Dinas Pendidikan Provinsi, sekolah, dan para orang tua, pelaksanaan program ADEM tidak akan berjalan optimal,” ujarnya.

Program ADEM menjadi bukti komitmen Kemendikdasmen dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan merata. Dengan dukungan yang tepat, setiap anak Indonesia dari latar belakang mana pun memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan membangun masa depan yang lebih baik.

Topik:

Pendidikan Mendikdasmen ADEM Papua Sekolah Indonesia Luar Negeri