Wacana Pemilu 2024 Mau Diundur, Herzaky: Terlalu Dini untuk Berspekulasi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 20 Agustus 2021 18:07 WIB
Monitorindonesia.com - Wacana memundurkan jadual pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) dari 2024 ke 2027, mendapat respon Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Dia menilai terlalu dini untuk berspekulasi dan membahas Pemilu 2024. “Apalagi, kemudian ada politisi atau kelompok politisi yang berupaya mencabut hak konstitusional rakyat di 2024 untuk memilih dan dipilih dengan meniadakan atau memundurkan pemilu 2024,” kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/8/2021). Padahal, menurut dia, KPU sudah membantah terkait kabar akan mundurnya pemilu 2024. Sayangnya, isu tersebut terus digoreng oleh politisi maupun sekelompok orang demi kepentingannya. “Saran kami, mari kita fokus saja memantau, mengkritisi, dan membantu pemerintah dalam menangani pandemi. Masih banyak yang perlu dilakukan, untuk memastikan penurunan jumlah pasien positif Covid-19 harian, penurunan jumlah meninggal harian, penurunan positivity rate, dan penurunan death rate, agar bisa mencapai angka seperti sebelum PPKM Darurat 3 Juli 2021,” katanya. Saat ini, lanjut Herzaky, beberapa indikator memang turun dibandingkan beberapa minggu terakhir, tapi masih belum serendah seperti sebelum PPKM Darurat tanggal 3 Juli 2021 dimulai. “Apakah sekarang angka positif harian sudah di bawah 10 ribu kembali? Apakah angka kematian sudah di bawah 500, seperti sebelum akhir Juni 2021?” jelas dia. Terlebih lagi, lanjut Herzaky, hingga saat ini target testing dan vaksinasi harian saja masih jauh dari harapan. Herzkay menilai, dibutuhkan kerja nyata dan keras untuk mewujudkan hal tersebut. “Kita butuh kerja dengan hasil nyata, bukan kerja sekedar citra belaka,” tegas Herzaky. (Ery)

Topik:

pemilu diundur