Muhammadiyah: Penembakan Sunardi oleh Densus 88 Patut Diinvestigasi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 12 Maret 2022 12:50 WIB
Monitorindonesia.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menilai penembakan terduga teroris almarhum dr Sunardi oleh Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti-teror Polri karena alasan melawan, patut diinvestigasi lebih dalam. Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan hukum harus ditegakkan bagi siapa pun, termasuk jika itu dilakukan oleh pihak Densus 88 yang menembak mati Sunardi dengan alasan melawan. "Kalau memang ada aparat Densus yang terbukti melanggar protap, harus diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku," kata Abdul Muti kepada wartawan, Sabtu (12/3/2022). Soal kabar penembakan tersangka kasus terorisme itu yang dikait-kaitkan dengan PP Muhammadiyah. Abdul Muti menegaskan Sunardi bukanlah warga persyarikatan Muhammadiyah. "Soal Sunardi, almarhum dan keluarganya bukan warga Muhammadiyah," tegas Abdul Muti. Diketahui, Sunardi telah ditetapkan sebagai tersangka sebelum ditembak mati saat ditangkap di Sukoharjo. Dokter Sunardi menjadi anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang memberangkatkan WNI ke Suriah diduga untuk mengikuti pelatihan teroris. Dokter Sunardi diduga merupakan penanggung jawab dari Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), yang merupakan yayasan terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah. Tugasnya merekrut, mendanai, dan memfasilitasi perjalanan Foreign Teroris Fighter (FTF) alias kombatan ke Suriah. (Aswan)