Dedi Mulyadi Ajak Para Pejabat Puasa Impor

wisnu
wisnu
Diperbarui 4 April 2022 02:13 WIB
Jakarta, MI - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengajak para pejabat di pemerintah berupasa dari ketergantungan barang impor di bulan suci Ramadhan 1443 hijriah. “Khusus bagi pejabat pemerintah, puasa harus membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas,“ kata Dedi dalam keterangannya, Ahad (3/4). Ada sedikit perbedaan antara pejabat pemerintah pembuat kebijakan dan masyarakat pada momentum bulan puasa. Tidak hanya soal menahan makan, minum dan hawa nafsu, tapi puasa bagi pejabat adalah momen untuk menghentikan segala bentuk kebijakan terhadap ketergantungan barang impor. Menurut dia, puasa dari impor barang akan sangat menguntungkan bagi perekonomian masyarakat. Puasa bagi pejabat pengambil keputusan adalah dengan cara menahan diri untuk tidak terus-menerus melakukan impor. “Apalagi kalau barang tersebut ada di Indonesia dengan kualitas yang sama, tidak perlu ada impor,” ujar dia. Dia mencontohkan hal yang tak perlu lagi impor adalah beras, karena saat ini sejumlah daerah sedang memasuki masa panen. Selain itu, ada juga produk mebel dan kain yang seluruhnya terdapat di Indonesia dengan kualitas bersaing. Dengan membatasi atau berpuasa impor, maka produk dalam negeri akan banyak dibeli oleh masyarakat. Bahkan ke depan dengan semakin banyaknya peminat, bukan tidak mungkin produsen akan terus meningkatkan kualitas produk. “Berpuasalah dari keinginan selalu impor agar produk dalam negeri bisa Lebaran,” katanya.

Topik:

Dedi Mulyadi