Temukan Bibit Bersertifikat Palsu, Stafsus Menteri BUMN Sebut Rugikan Petani

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 25 April 2022 19:01 WIB
Jakarta, MI - Kementerian BUMN baru-baru ini menemukan bibit-bibit bersertifikat palsu yang dibeli oleh para petani dari pihak ketiga. Oleh sebab itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap praktik mafia bibit. Praktik mafia bibit dilatarbelakangi oleh pengalaman sejumlah perusahaan pelat merah di sektor pangan. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, bibit-bibit bersertifikat palsu yang didapati tersebut memberikan kerugian berarti bagi petani dan hasil komoditas yang dihasilkan. Bahkan, Arya menilai hal ini berdampak pada bisnis BUMN di sektor pangan. "Ini sangat merugikan para petani karena memberikan dampak besar hasil komoditi mereka, dan tentunya ini juga akan merugikan BUMN karena berdampak kepada volume pasokan ke pabrik-pabrik BUMN," ungkap Arya kepada Wartawan, Selasa (25/4). Kondisi inilah, lanjut Arya, membuat Kementerian BUMN mendorong kerja sama untuk mensinkronisasi data dan teknis dengan Kementrian Pertanian (Kementan). Langkah ini diharapkan mampu mendorong pembenahan persoalan di sektor pangan tersebut. "BUMN-BUMN yang memang banyak bekerja di sektor pertanian seperti Pupuk, Perkebunan, dan lainnya sedang melakukan pembenahan dan sinkronisasi data," ungkap Arya. Arya menjelaskan, sinkronisasi data dan kerja sama teknis dengan Kementan penting dilakukan, lantaran sektor ini juga menjadi fokus pengerjaan BUMN di sektor pangan. Tak hanya itu, kerja sama juga terkait dengan pengadaan bibit karena bibit pertanian menjadi faktor utama mendapatkan hasil pertanian yang baik. Seperti diketahui BUMN yang bergerak di komoditi sawit, tebu, kopi dan kakao cukup banyak, sehingga pengadaan bibit penting untuk pengembangan perkebunan. Apalagi banyak perkebunan BUMN yang melakukan kerjasama melibatkan petani-petani untuk mendukung produksi BUMN seperti sawit dan tebu. Pengadaan bibit bagi para petani sawit dan tebu membutuhkan kerjasama antara Kementerian BUMN dan Kementan, sehingga para petani mendapatkan bibit terbaik dan tersertifikasi. (La Aswan)

Topik:

Bibit palsu
Berita Terkait