Pengamat: Silaturahim Prabowo ke Jokowi dan Megawati Upaya Pancing Partai Politik Lain agar Mau Berkoalisi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 4 Mei 2022 17:15 WIB
Jakarta, MI - Pengamat dari Populi Center, Rafif Pamenang menilai, silaturahmi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bukan hanya sekedar silahturahim biasa. Akan tetapi, menurutnya dapat memancing partai politik lain yang mengusung visi dan misi nasionalistik untuk berkoalisi dengan Gerindra dan PDIP. "Saya rasa ini menjadi pancingan partai-partai lain, termasuk partai seperti Golkar dan Demokrat untuk menjawab isu-isu nasionalistik,” ucap Rafif kepada wartawan , Selasa (3/5). Jika dilihat dari spektrum ideologis kepartaian antara PDIP dan Gerindra, menurut Rafif, keduanya memiiki karakteristik yang sama, yaitu nasionalis dan memiliki visi utama dalam hal kemandirian bangsa. "Kalau dilihat dari segi geopolitik, sikap tegas menghentikan ekspor minyak demi kebutuhan dalam negari misalnya, itu juga selaras dengan cara pandang Prabowo dan Gerindra bahwa kemandirian ekonomi adalah hal utama,” katanya. Megawati, kata Rafif, juga mendukung penuh sikap kemandirian ekonomi bangsa tersebut. Sehingga dari sisi ideologis, kedua partai tersebut memiliki karakter yang sama. “Ini memberikan sinyal kepada publik bahwa kekuatan dua nasionalistik yang secara survive juga tinggi, PDIP itu tingkat pertama di Populi Center, sedangkan Gerindra di posisi kedua,” tutupnya. Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, di hari pertama lebaran Idulfitri 1443 Hijriyah, Senin (2/4/2022) kemarin. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan pertemuan itu tidak ada pembahasan terkait agenda 2024, rencana koalisi Gerindra dan PDIP atau duet Prabowo-Puan. Walaupun, dalam pertemuan itu juga nampak hadiri Ketua DPR, Puan Maharani. Hasto mengatakan perbincangan diwarnai cerita persahabatan sebagai sesama pemimpin partai. "Terkait dengan 2024 tidak ada pembahasan terkait dengan hal itu, karena kan momentumnya momentum untuk Idulfitri," kata Hasto. Hasto mengklaim saat ini partainya sedang menyusun strategi dalam Pemilihan Umum 2024, salah satunya verifikasi parpol. Sementara, untuk calon presiden dan wakil presiden partainya menyerahkan sepenuhnya pada Megawati "Terkait dengan capres cawapres partai melalui kongres kan telah menetapkan ibu Megawati Soekarnoputri lah yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut," pungkasnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani enggan memprediksi duet Prabowo-Puan di Pilpres mendatang. Dia menuturkan pertemuan yang dilakukan Prabowo merupakan silaturahmi khususnya di momen lebaran 2022. "Saya tidak mau memprediksi terlalu jauh karena ini hari lebaran dan tadi itu betul-betul suasananya suasana lebaran yang sangat cair sangat baik dan suasana sangat kekeluargaan sekali," pungkasnya. (La Aswan)