KIB Disarankan Gelar Konvensi Penjaringan Bakal Capres dan Cawapres 2024
![wisnu](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
wisnu
Diperbarui
7 Juni 2022 21:15 WIB
![KIB Disarankan Gelar Konvensi Penjaringan Bakal Capres dan Cawapres 2024](https://monitorindonesia.com/2022/06/Silaturahmi-Koalisi-Indonesia-Bersatu.jpg)
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia Mohammad Anas RA menyarankan KIB menggelar konvensi penjaringan bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
"Konvensi KIB dapat memberi ruang kepada figur internal partai koalisi maupun figur eksternal," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (7/6).
Bila nantinya konvensi KIB menghendaki kekuatan partai, kata dia, secara otomatis Ketua Umum Partai Golkar adalah capresnya, karena memiliki suara tertinggi di koalisi.
Tapi, Anas menyarankan, calon pasangan yang akan diusung sebaiknya berdasarkan pertimbangan kekuatan figur bukan kekuatan partai.
"Jika komitmennya Indonesia bersatu, maka harus menghadirkan tokoh yang bisa mempersatukan elemen bangsa," jelasnya.
Anas menyarankan perlu memberikan kepada tokoh independen seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Alasannya, para tokoh itu telah mendapat dukungan masyarakat untuk maju pada pemilihan presiden mendatang, dengan dasar geliat deklarasi dukungan capres 2024 yang menghiasi media belakangan ini.
Konvensi, lanjut dia, harus dibangun atas komitmen mempersatukan rakyat bukan mempersatukan segelintir elite. Bila persatuan hanya terjadi di kalangan elite, Anas menilai, kemungkinan besar di tingkat akar rumput akan terjadi pembelahan, seringkali kharisma elite tidak berpengaruh secara efektif ke level akar rumput.
"Para tokoh Koalisi Indonesia Bersatu perlu merumuskan kriteria figur misalnya, memiliki pengalaman memimpin institusi pemerintahan di level nasional, memperhatikan aspirasi masyarakat tentang kriteria pemimpin yang diharapkan, juga mencermati situasi kebangsaan terkini dengan berbagai kompleksitas permasalahannya," ujarnya pula.
Selain itu, Anas meminta, Koalisi Indonesia Bersatu melakukan uji publik secara internal partai dan eksternal. Pada tahapan ini, Anas mengatakan, semua kandidat yang ikut konvensi harus diuji gagasan dan rekam jejaknya.
"Dalam proses uji ini, Koalisi Indonesia Bersatu mesti melibatkan berbagai elemen mulai struktur pengurus partai di tingkat pusat hingga ke daerah, akademisi, tokoh masyarakat agar pembobotan capres lebih elegan, berkualitas, dan mumpuni memenangkan Pilpres 2024," beber dia.
Sebelumnya, tiga ketua umum partai politik secara resmi menandatangani nota kesepahaman dibentuknya KIB di Jakarta, Sabtu (5/6) malam.
Penandatanganan itu dilakukan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Tiga pimpinan partai politik itu juga menyepakati bahwa koalisi masih terbuka untuk partai politik lainnya yang ingin bergabung.
Selain itu, mereka juga bersepakat jika koalisi belum akan membahas calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Bola
![3 Fans Valencia Dipenjara Akibat Rasis, Vinicius: Pertama dalam Sejarah Spanyol! Vinicius Junior. (Foto: AFP)](https://monitorindonesia.com/2022/06/Vinicius-Junior.png)
3 Fans Valencia Dipenjara Akibat Rasis, Vinicius: Pertama dalam Sejarah Spanyol!
11 Juni 2024 09:22 WIB
Politik
![Ambisi Jokowi Menggebu-gebu, Pengamat: Sekarang Tak Ada yang Mau Bela Dia Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pengamat-politik-lingkar-madani-indonesia-ray-rangkuti-foto-ist-1.webp)
Ambisi Jokowi Menggebu-gebu, Pengamat: Sekarang Tak Ada yang Mau Bela Dia
7 Juni 2024 18:00 WIB