Jika Koalisi Gerindra, Nasdem, PKS dan Demokrat, Pengamat Bilang Begini

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 7 Juni 2022 20:30 WIB
Jakarta, MI - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menyatakan jika koalisi Gerindra, Nasdem, PKS dan Demokrat terbentuk sebaiknya tidak mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto. “Kalau memang koalisi keempat partai tersebut terbentuk sebaiknya mencari tokoh lain yang dianggap potensial untuk ikut kontestasi pilpres 2024. Dan sebelum terlanjur terbentuk, sebaiknya Nasdem melakukan kalkulasi untuk berkoalisi Gerindra, PKS dan Demokrat,” kata Fernando, Selasa (7/6). Apalagi kalau koalisi tersebut mengusung Anies dan Sandi, maka yang akan diuntungkan adalah Gerindra dan PKS. Sedangkan Nasdem akan menerima dampak negatif kalau bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKS. “Kalau koalisi tersebut mengusung Anies, pendukung Anies lebih memilih Partai Gerindra dan PKS. Berbeda dengan, KIB, yang walaupun sama-sama perpaduan partai nasionalis dan agamis, namun KIB jauh lebih berpeluang memenangkan pilpres 2024 karena kader Golkar, PAN dan PPP akan solid bila pasangan capres yang diusung adalah Ganjar dan Erick Thohir,” ujarnya. Fernando menyebutkan Anies dan Sandi dikenal dekat dengan kelompok agamis seperti FPI dan kelompok Gerakan 212. Sehingga akan kurang mendapatkan simpatik dan dukungan dari kelompok nasionalis. “Akan lebih menarik kalau Gerindra mau mengusung Moeldoko berpasangan dengan Titiek Soeharto. Pasangan tersebut sangat bisa menandingi KIB dan berpeluang akan menang karena pemilih keempat partai akan solid memenangkan,” ucapnya lagi. Atau, alternatif lebih menarik dan bisa menarik pendukung dari kelompok nasionalis adalah jika Anies dipasangkan dengan Moeldoko dibandingkan dengan Titiek. “Latar belakang Moeldoko sebagai TNI akan mampu menetralisir mengenai kedekatan Anies dengan kelompok FPI dan Gerakan 212,” kata Fernando. Jika Partai Demokrat tak hendak berkoalisi karena tak mendapatkan peluang sebagai capres, Gerindra, Nasdem dan PKS pun sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan capres dan cawapres. “Kalaupun Demokrat tidak akan ikut tergabung, tentunya tidak akan memberikan pengaruh apabila Partai Gerindra, Nasdem dan PKS membangun koalisi,” pungkasnya. [Sul]

Topik:

pemilu 2024