Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi, Pengamat: Pemerintah Sudah Kehabisan Cara

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 Juli 2022 23:15 WIB
Jakarta, MI - Pengamat politik Fernando EMaS menyoroti kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat membeli minyak goreng curah dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Fernando, begitu ia disapa, menilai pemerintah sepertinya sudah kehabisan cara untuk mengendalikan harga dan pasokan minyak goreng dengan harga murah sehingga mewajibkan pembeli menggunakan aplikasi peduliLindungi. "Sangat mengada-ada kalau mewajibkan peduli lindungi bagi para pembeli minyak goreng curah yang harganya lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan," kata Fernando kepada Monitorindonesia.com, Sabtu (2/7) malam. Fernando menambahkan, bahwa seharusnya pemerintah tidak boleh kalah dengan para pengusaha dan mafia minyak goreng yang lebih mengutamakan ekspor dibandingkan menjamin ketersediaan minyak goreng murah di dalam negeri. "Justru seharusnya pemerintah perlu memastikan para pengusaha minyak goreng untuk menyediakan minyak goreng murah, apalagi saat ini tidak menikmati harga minyak goreng yang mahal karena harga kelapa sawit harganya sangat rendah dibeli dari petani," jelas Fernando. "Yang menikmati harga minyak goreng mahal hanyalah para pengusaha minyak goreng yang dianggap dekat dengan penguasa," imbuhnya. Sebagai informasi, pemerintah akan mewajibkan pembelian minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi setelah sosialisasi perubahan sistem pembelian berakhir. Sosialisasi ini sudah berjalan selama lima hari dan akan berlanjut hingga tiga bulan. Hal itu dikarenakan sampai saat ini banyak pengecer yang belum mengunduh QR Code PeduliLindungi. [Ode]
Berita Terkait