Demokrat Harap Pernyataan Ibas Soal Koalisi Pilpres Tak Dimaknai Sempit

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 20 Agustus 2022 01:35 WIB
Jakarta, MI - Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, Yan Harahap berharap pernyataan Waketum Partai Demokrat (PD) yakni Edhie Baskoro Yudhoyono terkait Demokrat yang membutuhkan koalisi besar untuk memenangkan Pemilu 202 tak dimaknai terlalu sempit. Pasalnya, pernyataan Ibas sapaan akrabnya turut disoroti oleh Partai NasDem yang menilai, bahwa apa yang disampaikan Ibas tak tepat lantaran koalisi besar hanya akan memperkecil pilihan rakyat terhadap calon presiden (capres) yang akan dipilih. “Statement Mas Ibas itu tak boleh dimaknai terlalu sempit. Makna dari koalisi besar itu maksudnya luas,” kata Yan kepada wartawan di kutip pada, Sabtu (20/8). Apa yang disampaikan Ibas sendiri, menurut Yan, memiliki makna berbeda dari apa yang ditafsirkan. Maksud dari pernyataan Ibas ialah koalisi besar membangun bangsa siapapun nanti yang terpilih calon Presiden dan cawapres terpilih harus didukung. “Hemat saya, itu bermakna jika kemenangan Pemilu sudah diraih dengan perahu (koalisi) yang bakal terbentuk nantinya, misalnya koalisi Demokrat, Nasdem dan PKS. Jika Capres dan Cawapres yang kita usung menang, tentu butuh koalisi besar untuk membangun bangsa ini dan memenangkan hati dan pikiran rakyat Indonesia ke depannya,” jelasnya. Untuk itu, Yan menegaskan, hal serupa sedianya pernah dilakukan Partai Demokrat saat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY terpilih menjadi Presiden di tahun 2004. “Membangun bangsa ini harus bersama-bersama Seperti halnya yang pernah dilakukan Demokrat di 2004. Setelah menang kita mengajak partai lain untuk bersama membangun bangsa ini. Jadi betul, harus dilihat secara utuh dan lebih luas cara pandangnya,” tutupnya. [Rivaldi]

Topik:

Demokrat Nasdem