Projo Sebut SBY Lakukan Pembodohan Kepada Rakyat

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 September 2022 12:14 WIB
Jakarta, MI - Ketua Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang dugaan ada upaya agar Pilpres 2024 nanti diatur hanya akan dipertaruhkan oleh dua pasangan Capres-Cawapres. Projo sendiri ikut berkomentar akan statement tersebut bahwa dua paslon itu ada kaitannya dengan penyelenggaraan pemilu yang tidak demokratis. "Jangan membodohi rakyat dengan menyatakan bahwa pilpres tidak demokratis jika diikuti dua pasangan calon," ucapnya kepada wartawan, Minggu, (18/9). Budi beranggapan, bahwa dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden yang dipertaruhkan dua calon tersebut sudah sesuai dengan aturan serta menjadi hal wajar dalam negara Demokratis. "Kompetisi ditandai dengan jumlah kontestan setidaknya dua calon dan Apa benar Pilpres 2014 dan 2019 tidak demokratis?," tuturnya. Oleh karena itu, tegasnya, semua ini tergantung partai-partai yang akan mengusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presidennya. Serta ini juga tidak ada tendensi terhadap penyelenggaraan pemilu yang sifatnya tidak sesuai aturan. "Saat ini semuanya kan sedang berproses. Mau 2 calon, 3 calon atau 4 calon itu kan ranahnya partai politik untuk memutuskan sesuai aturan konstitusi yang berlaku. Pak SBY mau mengusahakan 3 pasang juga tidak ada yang melarang. Tapi kalau ternyata nantinya perhelatan Pilpres 2024 hanya diikuti 2 calon, jangan serta merta menyimpulkan sebagai sebuah rencana jahat," tandasnya. Budi menambahkan, adanya kecurigaan terhadap Partai Demokrat sendiri yang mungkin tidak punya figur dan kesiapan dalam hal mengusung siapa Calon Presiden dan Wakil Presidennya 2024 mendatang. Serta jangan melakukan suatu pembodohan masyarakat. "Kasihan rakyat dibodohi dengan politicking semacam itu. Bagaimana rakyat akan mendukung jika dibodohi terus. Rakyat Indonesia sudah cerdas," pungkasnya. [Adi]