Pernyataan Menko Marves Luhut Dibantah Oleh Senior PDI-P: Kurang Bijaksana!
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
23 September 2022 17:59 WIB
![Pernyataan Menko Marves Luhut Dibantah Oleh Senior PDI-P: Kurang Bijaksana!](https://monitorindonesia.com/2022/04/IMG-20220424-WA0011.jpg)
Jakarta, MI - Pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, soal jangan maksa jadi presiden kalau bukan orang Jawa, cukup tendensius. Berdasarkan pernyataan tersebut Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hendrawan Supratikno, turut angkat bicara serta mengatakan bahwa hal yang diungkapkan oleh Luhut sangat tidak baik sekali.
"Pernyataan yang kurang bijaksana dan tendensius," ucapnya kepada wartawan, Jum'at, (23/9).
Hendrawan menegaskan, konteks yang sampaikan Luhut tersebut semestinya sudah harus ditinggalkan dalam konteks kebangsaan. Karena ini akan menjadi suatu kekhawatiran bagi masyarakat kita, seharusnya menjadi tantangan yang dihadapi bersama dalam menjalankan program dan literasi politik, serta membangun keadaban demokrasi.
"Dalam mimpi kolektif kita sebagai negara bangsa, persoalan asal usul suku dan wilayah, sudah seyogianya kita tanggalkan dan tinggalkan," tuturnya.
"Justru fakta demografis dan sosiologis yang dikhawatirkan Pak Luhut, harus menjadi tantangan kita dalam program edukasi dan literasi politik dan keadaban demokrasi yang terus kita bangun," pungkasnya.
Topik:
-
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya