Hasto Rajin Sindir NasDem Pasca Anies Nyapres, Anak Buah Surya Paloh Beri Balasan!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 November 2022 22:26 WIB
Jakarta, MI - Setelah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusungkan sebagai calon presiden (Capres) 2024 oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) belum lama ini. Partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu kerap mendapatkan sindiran dari kawan Partai Politik di koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang tak lain adalah Partai PDI Perjuangan. Baru-baru ini, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto telihat sangat rajin memberikan sindirian kepada partai NasDem itu. Salah satunya, dia menyentil ada pihak yang mengaku mendukung Jokowi tapi bergandengan tangan dengan partai oposisi. Menanggapi hal ini, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya tak cukup diam dengan sindirran tersebut. Ia memberi balasan sindiran itu dengan menyebutkan bahwa Hasto Kristiyanto yang merupakan Sekjen PDI Perjuangan ialah Sekjen dari partai besar tapi cara berpikirnya kerdil. Menurutnya, Hasto kerap menyindir partai lain dan terkesan provokatif. Padahal, kata dia, seharusnya PDIP memiliki jiwa besar saat dikritik partai lain yang lebih kecil dan PDIP merupakan partai besar dengan basis suara yang melimpah. "Seharusnya partai besar berpikir besar berjiwa besar. Harusnya kita mendapatkan pembelajaran yang banyak dari sosok seorang sekjen partai besar. Tapi kelakuannya kerdil, cara berpikirnya kerdil, cara bertindaknya kerdil dan ini memprovokasi," kata Willy kepada wartawan, Senin (31/10). Bagi willy, selama ini PDIP mempunyai banyak stok kader hebat. Namun ia, menyayangkan apa yang dilakukan Hasto menunjukkan kekerdilan jiwa dan pikiran seseorang. Tak sampai disitu saja, Willy juga mempertanyakan sikap PDIP yang meributkan langkah Partai Nasdem. Padahal partai pendukung Jokowi lain juga membuat koalisi. "Ada lingkaran kecil, KIB, itu lingkaran kecil, kenapa tidak diributkan. Prabowo deklarasi kenapa tidak diributkan? Ini termasuk cara berpikir siapa yang tidak etis, yang memulai ketidaetisan ini siapa," pungkasnya. Sebagaimana diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memang rajin menyindir Partai Nasdem pasca mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres meski partai besutan Surya Paloh itu masih tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi. Menurut Hasto, semua partai politik koalisi yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, bertanggungjawab mewujudkan janji kampanye Jokowi. Bahkan, partai koalisi juga harus mendukung pemerintah hingga mencapai kinerja terbaik. Deklarasi NasDem mengusung Anies sebagai Caprer di tengah masa kepemimpinan Jokowi, kata Hasto, menunjukkan adanya perbedaan misi partai. “Rakyat sudah jelas bisa memahami siapa (partai) yang saya maksudkan,” kata Hasto, saat diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Minggu (30/10). Hasto mengatakan, saat ini bukan saatnya bagi partai koalisi Jokowi untuk mendeklarasikan Capres. Sebab, KPU baru akan membuka pendaftaran capres pada Oktober 2023 mendatang. Menurutnya, seharusnya sekarang partai koalisi fokus mendukung kinerja presiden dan wakilnya. Salah satunya membantu Jokowi menggerakkan perekonomian rakyat. “Itu yang harus kita dukung oleh semua pengusung Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, kecuali ada yang menyatakan berubah,” kata dia. Selain itu, Hasto juga  menyentil NasDem yang mengaku dukung Jokowi tapi bergandengan tangan dengan partai oposisi. Sentilan itu diungkapkan saat berpidato pada peringatan Sumpah Pemuda, Jumat, 28 Oktober 2022 lalu. Dalam kesempatannya itu, Hasto menyebut partai koalisi harus disiplin mendukung Jokowi. Dia menyentil ada pihak yang mengaku mendukung Jokowi tapi bergandengan tangan dengan partai oposisi. Belakangan Partai NasDem memang tengah menjalin koalisi dengan partai oposisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Jangan kita tidak disiplin. Mengaku mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sampai akhir tahun, tetapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi,” kata Hasto. Tak sampai disitu saja, Hasto juga pernah menyindir Nasdem mengenai etika politik partainya Surya Paloh ini dalam menyelenggarakan pemerintahan. Sindiran tersebut terkait upaya penggalangan kekuatan partai oposisi dan deklarasi sosok Capres oleh NasDem, yang mana pemerintah tengah sibuk mempersiapkan G20 dan upaya pemulihan ekonomi. “Mari bayangkan ketika Pak Presiden Jokowi sedang konsentrasi pada agenda negara yang begitu penting menyiapkan G20, kemudian mengatasi masalah ekonomi, lalu di dalam bagian koalisi pendukung Presiden ada yang menggalang kekuatan partai yang selama ini berseberangan dengan pemerintah,” kata Hasto pada Minggu (23/10). (MI/Aan)