PDIP Soal Jokowi Sebut 'Jatah Prabowo 2024': Setidaknya Menyemangati

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 November 2022 09:11 WIB
Jakarta, MI - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, yang menyebut Pilpres 2024 'jatah' untuk Prabowo Subianto. Menurut Said tak ada masalah terkait pernyataan tersebut. "Sebagai Presiden kan, masa tidak boleh mengeluarkan apapun soal itu. Siapa pun Pak Jokowi boleh dukung," kata Said kepada wartawan, Selasa (8/11). Said menilai Jokowi ingin menjamin semua pekerjaan yang telah dilakukan selama ini dapat dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. "Kan Presiden ingin dijamin kesinambungan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi saat ini. Itu biasa saja yang seperti itu," ungkapnya. Menurut Said, pernyataan Jokowi itu untuk memberikan semangat kepada Prabowo maju sebagai capres di Pilpres 2024. "Setidaknya menyemangati Pak Prabowo untuk maju, dengan semangat '45. Apalagi legacy-nya Bapak Presiden kan begitu," ujarnya. Sebelumnya, pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan saat menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin (7/11). Saat memberikan sambutan, Jokowi sempat mengungkit pernyataan dari Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, yang menyebut seorang Kepala Negara harus bisa memenangkan beragam kontestasi. Jokowi lantas menceritakan karier politiknya selama ini. “Tadi Pak Hary menyampaikan, saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang. Kemudian ditarik ke Jakarta jadi Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi. Mendengar pernyataan Jokowi, Prabowo kemudian merespons dengan langsung berdiri dan memberikan hormat.