Jokowi Tak Beri Ucapan HUT NasDem, Pengamat: Sinyal Ketidaksukaan Tergesa-gesa Usung Anies Nyapres 

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 November 2022 19:21 WIB
Jakarta, MI - Pengamat Politik Fernando Emas menilai belum adanya ucapan selamat ulang tahun ke-11 dari Presiden Jokowi terhadap Partai NasDem semakin memperkuat sinyal ketidaksukaan Jokowi atas keputusan Nasdem yang tergesa-gesa mendeklarasikan Anies sebagai calon Presiden (Capres) 2024 mendatang. Sementara Presiden Jokowi bersedia hadir pada perayaan HUT Partai Perindo yang tidak memiliki kursi di DPR RI beberapa waktu yang lalu. "Sebaiknya Presiden Jokowi tidak hanya memberikan sinyal bahwa tidak setuju atas keputusan Surya Paloh dan Nasdem mengusung Anies, namun sebaiknya segera mengeluarkan Nasdem dari koalisi partai politik pendukung pemerintahan" ucapnya kepada Monitor Indonesia, (12/11). Menurutnya, Surya Paloh dan Nasdem sudah memaknai apa yang pernah disampaikan Jokowi pada saat acara Partai Golkar dan tidak adanya ucapan selamat HUT Nasdem dari Jokowi. "Semakin memperkuat hasil survei bahwa Partai Nasdem akan "tenggelam" pada pemilu 2024 yang akan datang. Akibatnya Surya Paloh akan berhasil menyudahi karier politiknya dan Anies Baswedan," tuturnya. lebih lanjut, ia menyampaikan sebenarnya masih ada kesempatan bagi Surya Paloh untuk merubah keputusannya dan Partai Nasdem tentang agar tidak "tamat" pada 2024 yang akan datang dengan membatalkan Anies sebagai capres yang akan didukung oleh Partai Nasdem. "Jangan berpura-pura seolah karena kesibukan Presiden Jokowi sehingga tidak ada ucapan selamat HUT Partai Nasdem dari Jokowi. Pernyataan tersebut akhirnya bisa dimaknai bahwa Partai Perindo lebih memiliki arti bagi Presiden Jokowi dibandingkan Partai Nasdem yang memiliki kursi sekitar 10% di DPR RI," pungkasnya. Diketahui, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum mengungcapkan selamat hari ulang tahun (HUT) ke-11 ke NasDem. Menanggapi hal ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menyebut akhir-akhir ini jadwal Jokowi sangat padat. "Beliau memang beberapa minggu ini sangat padat ya jadwal beliau," kata Ade, Sabtu (12/11). Dia menyebut, dalam beberapa hari terakhir Presiden Jokowi memang disibukkan dengan persiapan KTT G20 di Bali. Jokowi sebagai Ketua G20 tentu harus memastikan seluruh persiapan acara itu berjalan lancar. "Lagi persiapan dengan G20, terus agenda rutin yang lainnya," tuturnya. Selain itu, Jokowi juga berangkat ke Kamboja untuk mengikuti KTT ASEAN. Dengan jadwal yang cukup padat itu, Jokowi mungkin belum sempat mengucapkan selamat ulang tahun ke NasDem. "Memang lagi punya agenda aktivitas penting, mungkin belum sempat saja," tambahnya. Ade menyebut Jokowi terus menjaga komunikasi dengan semua partai politik. Dia juga menegaskan bahwa NasDem masih berada dalam koalisi pemerintah. "Pak Jokowi tetap membangun komunikasi kepada semua pihak, kepada semua partai politik, tetap kok gitu. Hal itu pasti dilakukan beliau. NasDem kan hari ini sebagai partai koalisi, saya pikir nggak ada yang berubahlah," tuturnya. Agenda Jokowi, lanjut Ade, sudah dijadwalkan sejak lama. Dia meminta agar persoalan ucapan ulang tahun ke NasDem tak dipersoalkan. "Kan udah teragendakan jauh-jauh hari, persiapan-persiapan G20 itu kan banyak menyita waktu, pemikiran, beliau kan langsung mengontrol semua persiapan. Jadi nggak ada hal-hal yang harus diperdebatkanlah," tukasnya. (MI/Adi) #Jokowi Tak Beri Ucapan HUT NasDem
Berita Terkait