Wanita Terobos Iring-iringan Jokowi, DPR: Pengamanan Presiden Harus Zero Risk, Tidak Bisa Main-main!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 19 November 2022 16:51 WIB
Jakarta, MI -  Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin meminta Paspampres segera melakukan evaluasi dalam pengamanan. Hal itu menyusul insiden wanita penerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. TB Hasanuddin meneaskan kejadian adanya orang  yang bisa menerobos masuk hingga mendekati Presiden tidak boleh terulang kembali. "Kasus dimana ada orang yang berlari dan menempel ke Presiden itu tidak boleh terjadi lagi. Tegakkan aturan," kata Hasanuddin kepada wartawan, Sabtu (19/11). Menurut dia, pengamanan yang dilakukan oleh Paspampres haruslah zero risk. Karena itu, dia mengingatkan pengamanan yang dilakukan kepada Presiden tidak boleh main-main. "Karena apa? karena kita tidak tau semua orang punya niat baik. Karena teori-teori dalam pengamanan presiden itu harus zero risk. Harus nol. Tidak bisa main-main," jelasnya. Hasanuddin menuturkan, seharusnya Paspampres bisa melakukan langkah antisipasi agar tidak adanya orang yang bisa mendekat iring-iringan Jokowi. Hal itu dinilai bisa membahayakan keamanan Presiden. "Tidak boleh sampai subyek itu dalam hal ini wanita itu menyentuh obyek dalam hal ini Presiden. Sebab apa? iya kalau dia hanya sekadar penganggum presiden atau ingin mendapatkan kaos misalnya. Tapi kalau berniat hal yang bukan-bukan itu kan repot," ungkapnya. Namun begitu, Hasanuddin menyatakan langkah Paspampres tidak melakukan kekerasan terhadap wanita tersebut sudah tepat. Namun, seharusnya hal tersebut bisa dicegah oleh Paspampres. "Jadi prosedur dan aturan teknik pengamanan sudah bagus kemudian tidak melakukan tindakan kekerasan sudah sesuai dengan prosedur. Masalahnya jangan sampai subyek itu menyentuh obyek. Harusnya tindakan itu dilakukan jauh sebelum merapat ke Presiden," tukasnya. Sebagaiman diketahui, seorang wanita penerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bali. Peristiwa itu saat rombongan Jokowi sedang melintas di jalanan menuju Pasar Badung, Bali, Kamis (17/11) kemarin. Wanita yang menerobos iring-iringan Presiden Jokowi yang belakangan diketahui bernama Wahyuni. Dia pun tampak langsung memberikan salam kepada Jokowi. Atas hal ini, membuat sejumlah Paspampres terkejut. Mereka pun langsung memaksa dan menarik agar Wahyuni untuk menjauh. Setelah kejadian tersebut, Wahyuni menyampaikan permintaan maafnya kepada Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana. "Sebelumnya aku mau minta maaf buat Pak Jokowi, mau minta maaf tadi sudah menghambat perjalanannya. Salam buat Pak Jokowi, sehat selalu. Buat Ibu Iriana juga, salam sehat selalu untuk keluarga," ujarnya. Ia mengaku jika mengidolakan Jokowi, sehingga membuatnya nekat menerobos Pasmpampres. Namun, tak berselang lama, aksinya tersebut langsung dihentikan Paspampres. Wahyuni tidak sempat memikirkan risiko yang akan ditanggungnya tersebut. "Sebenarnya sudah nggak terpikir lagi (soal bahayanya). Pokoknya aku bisa salaman dan foto sama Pak Jokowi, sudah tidak kepikiran motor kanan kiri," ungkapnya. (MI/Adi) #Wanita Terobos Iring-iringan Jokowi

Topik:

Jokowi Paspamres