Demokrat Ingatkan Jokowi Tak Campuri Proses Politik

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 6 Desember 2022 18:44 WIB
Jakarta, MI- Pernyataan Politikus PKB Faisol Riza yang menyebut ada langkah serius dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika elektabilitas tokoh yang masuk bursa Capres tidak ada yang mencapai angka 30 persen mendapat sorotan tajam dari kader partai Demokrat. Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, jika benar pernyataan dari Faisol Riza maka, hal itu menjadi sesuatu yang tidak etis dan tidak pantas pantas dilakukan seorang Presiden. “Pernyataan ini mesti diuji dulu kebenarannya, namun jika benar demikian adanya tentu menjadi sesuatu yang tak etis dan tak pantas untuk dilakukan seorang Presiden. Mencampuri terlalu jauh proses politik dan proses demokrasi menuju kontestasi Pilpres 2024,” tegas Politikus Partai Demokrat itu, Selasa,(6/12/2022). Meski demikian, Kamhar di satu sisi meyakini bahwa publik juga membaca dan menduga bahwa Presiden Jokowi akan memaksakan dengan berbagai cara agar calon presiden yang di-endorsenya berada pada posisi stabil mencapai suara 30% di survei. “Kami mendesak Pak Jokowi untuk berhenti mengendorse Capres dan Cawapres yang dikehendakinya. Biarkan proses demokrasi ini berjalan secara alamiah,” tandas dia. Kamhar menilai, jika intervensi dan semacamnya ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan menjadi cikal bakal politik adu domba yang justru kontra produktif dengan pernyataan dan komitmen Presiden Jokowi. “Agar Pemilu menjadi ajang adu gagasan. Menjadi bertentangan perkataan dan perbuatan,” sindir Kamhar. Kamhar berharap, agar Presiden Jokowi fokus menyelesaikan sisa masa tugasnya ini dan melunasi janji-janji politiknya. “Jangan sampai publik kemudian menjadi apatis atau tak peduli dengan tawaran kontrak politik dari para Capres dan Cawapres kontestan Pilpres 2024 mendatang akibat sepak terjang Pak Jokowi yang menjadi legacy kurang baik,” kata Kamhar. Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Faisol Riza dalam akun Instagram pribadinya menuliskan bahwa Presiden Jokowi akan mengambil langkah jika tokoh yang masuk dalam bursa Capres tidak mencapai angka 30 persen. Politikus dari Dapil Jatim II yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo ini, mengungkapkan, kalau bakal ada langkah serius yang akan diambil oleh Jokowi. Selain itu, ada hal lain yang akan dilakukan setelah Jokowi melihat tidak ada capres yang elektabilitasnya mencapai angka 30 persen tersebut. "Akan ada langkah sangat serius dari Pak Jokowi setelah melihat semua capres tidak ada yang stabil di angka survei 30%. Percayalah," tulis Faisol Riza.

Topik:

Demokrat