Sebut Operasi Politik Luhut Gunakan Orang Bermasalah Hukum, Rizal Ramli: Cak Imin, Zulhas dan Airlangga Hartarto Gampang Diarahkan!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Desember 2022 18:42 WIB
Jakarta, MI - Ekonom Senior Rizal Ramli membeberkan operasi politik Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang kerap menggunakan orang-orang yang bermasalah hukum seperti sebagai 'kerbau' untuk memuluskan jalannya. Mantan Menko Kemaritiman ini menjelaskan bahwa memang dari awal ada operasi politik yaitu kudeta konstitusi yang kalau zaman dulu sampai tahun 70-an di seluruh dunia itu hanya ada kudeta militer. Militer ambil alih kekuasaan perpanjangan kekuasaan atau sebagainya. Tapi, kata RR sapaan akrabnya, di tahun 80-an dikenal istilah kudeta konstitusi yang jauh lebih gampang mengubah konstitusi untuk memperkuat kekuatan yang kuasa otoriter untuk penyimpangan apapun. "Jadi istilah akademiknya itu memang kudeta konstitusi. Ternyata biangnya kudeta konstitusi ini temannya Panda sama teman saya, Bang Luhut Panjaitan," kata RR dalam videonya di Total Politik seperti dikutip Monitor Indonesia, Selasa (6/12). [video width="528" height="400" mp4="https://monitorindonesia.com/2022/12/WhatsApp-Video-2022-12-06-at-18.26.21.mp4"][/video] "Saya tahu cara kerja Luhut Panjaitan. Selalu cari orang bermasalah untuk dibikin bagian dari operasi itu, istilah dia sama saya ini. Dia pernah ngomong sama saya "Zal lu politiknya itu hitam putih, kita itu perlu politik kita orang bermasalah kita pasangin tali di hidungnya kayak kerbau supaya bisa diperintahkan kiri kanan," jelas RR menambahkan. Inilah modus operasi daripada Luhut Panjaitan, ungkap RR, waktu itu Luhut Panjaitan ngotot agar supaya Jokowi memilih Setia Novanto agat menjadi ketua umum Partai Golkar. "Kalau saya masih di dalam biasanya Jokowi nanya sama saya, Rizal bagaimana ini, saya bilang jangan mas, Novanto itu banyak masalah nanti kita sibuk ngurusin limbahnya aja," ungkapnya. Lepas dari itu, akhirnya, ujar RR, Luhut mengajaknya makan siang yang pada saat itu juga ia diminta untuk membantu Luhut agar Setia Novanto dijadikan sebagai Ketua Umum Golkar. "Luhut ngajak saya makan siang 'Zal lu bantuin dong karena Jokowi pasti nanyak ama lu nih soal begini'. 'Bantuin apa lu' bantu dong lobi Jokowi supaya dukung Novanto jadi Ketua Umum Golkar'. Saya bilang saya kagak mau," kata RR menjelaskan percakapannya dengan Luhut. "Dia bilang 'lu Zal, politik lu Hitam Putih, kita itu perlu orang bermasalah supaya kaya kerbau dipegang hidungnya'. Saya bilang 'bang jangan samain gua sama lu' Kenapa? Lu otaknya nggak bener kok," ungkap RR melanjutkan percakapan itu. Namun demikian, soal percakapan itu, RR memang sudah biasa dilakukan dengan bahasa seperti. "Tapi kita memang teman lah biasa ngomong kayak gini. Sama gua ke Panda sama Effendi biasalah ngomong to the poin," katanya. Menurut RR, inilah operasi Politik yang menggunakan orang-orang bermasalah secara hukum yaitu pasien rawat luar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Namanya Muhaimin Iskandar, namanya Zulkifli Hasan, namanya Airlangga Hartarto, tiga-tiganya punya masalah hukum Jadi mereka gampang diarahkan. Supaya dukung kudeta konstitusi ini," demikian RR dalam video yang ditayangkan Total Politik itu.