Pengamat: Wajar Jika Banyak Pihak Anggap Jokowi Dikerdilkan Dalam Pidato Megawati

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 15 Januari 2023 20:59 WIB
Jakarta, MI- Pengamat Politik Fernando Emas menilai, bila ada anggapan bahwa pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat HUT ke 50 cenderung mengkerdilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal yang wajar saja. Fernando memandang, tak bisa bisa dipungkiri pidato Megawati saat HUT ke 50 memantik banyak anggapan bahwa Jokowi telah dikerdilkan. “Tidak bisa dipungkiri, akibat pernyataan Ketum PDI Perjuangan tersebut akhirnya banyak pihak beranggapan ingin mengkerdilkan Jokowi,” kata Fernando, Minggu (15/1/2023). Fernando mengatakan, kurang tepat bila Megawati dan PDIP dalam beberapa kali kesempatan ingin menunjukkan bahwa Jokowi menjadi Presiden hanya karena andil mereka. “Pada saat awal Jokowi menjadi Presiden, Megawati mengeluarkan pernyataan bahwa Jokowi hanya petugas partai,” ujar Fernando mengingatkan. Sebelumnya, Relawan Jokowi menyoroti isi pidato Megawati Soekarnoputri yang membicarakan perannya dalam menjadikan Jokowi sebagai presiden. Ketum Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) Utje Gustaaf menilai kalimat Megawati itu terasa menyakitkan. Utje mengatakan, Jokowi bukan bagian dari golongan darah biru. Namun, menurutnya, Jokowi tak perlu lagi membuktikan siapa dirinya. "Seorang Jokowi sang jelata yang tak berdarah biru, yang telah melalui proses dan memenangkan 2 kali Pilkada Walikota, 1 kali Pilkada Gubernur, 2 kali Pemilu Presiden tak perlu lagi membuktikan siapa dirinya," kata Utje. Utje memandang orang yang merendahkan Jokowi mencerminkan tidak puas dan cenderung terpeleset diri. "Yang merendahkan Pak Jokowi bisa jadi adalah orang-orang yang tak puas, tak bersyukur atau cenderung terpeleset diri," katanya.

Topik:

Jokowi PDIP