Data Keberhasilannya Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan, DPR Bakal Evaluasi Program Food Estate dengan Panja
![Syamsul](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Syamsul
Diperbarui
29 Januari 2023 20:12 WIB
![Data Keberhasilannya Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan, DPR Bakal Evaluasi Program Food Estate dengan Panja](https://monitorindonesia.com/2021/02/KUNJUNGAN-PRESIDEN-FOTO-HUMAS-1.jpg)
Jakarta, MI- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini menilai, program Food Estate yang dicanangkan pemerintah belum mampu menunjukkan hasil yang maksimal.
Bahkan, Anggia karib disapa menegaskan, program tersebut perlu dievaluasi secara menyeluruh.
"Food Estate perlu di evaluasi tingkat keberhasilannya," tandas Politikus PKB itu saat dihubungi, Minggu (29/01/2023).
Meski secara konsep, kata dia, program tersebut cukup bagus, namun dalam tataran praksisnya masih banyak kekurangan.
"Itu ide bagus (Food Estate) tapi implementasinya harus dilihat kembali supaya maksimal hasilnya," ujarnya.
Saat disinggung terkait adanya dugaan manipulasi data proyek FE di Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, Anggia seolah mengamini hal tersebut.
Sebab, menurutnya, data terkait efektivitas program FE ini tidak begitu konkret.
"Memang Kami belum pernah melihat data valid keberhasilan dari FE ini. Kalteng katanya berhasil. Tapi benar gak? Saya pernah ke sana juga masih banyak kendala terutama infrastrukturnya. Itu kan di design sebagai lumbung pangan yang terintegrasi, tapi belum ada road map yang jelas. Apalagi bicara data (contoh di Humbahas-red), tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maksud saya sayang, anggaran yang sudah plot yang maksimal," tandasnya.
Sekali lagi, Anggia menegaskan, secara garis besar program FE termasuk di Humbahas perlu disikapi secara serius. Termasuk menggunakan instrumen panitia kerja (panja) dalam menyikapi persoalan tersebut.
"Ya harus di evaluasi (termasuk yang di Humbahas). Kita mau bikin panja FE," tegasnya.
Topik:
Food EstateBerita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![Tak hanya Proyek Food Estate, Saksi Juga Ngaku Diminta Miliaran Rupiah untuk BPK soal Temuan Proyek Tol Japek II Sidang dakwaan kasus dugaan korupsi proyek Tol Japek II, Selasa (14/5/2024)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sidang-kasus-korupsi-tol-japek-ii.webp)
Tak hanya Proyek Food Estate, Saksi Juga Ngaku Diminta Miliaran Rupiah untuk BPK soal Temuan Proyek Tol Japek II
15 Mei 2024 03:31 WIB
Hukum
![Anggaran Proyek Food Estate Janggal, Oknum BPK Minta Rp12 Miliar Demi WTP Kementan, Saksi Kasus SYL Sebut Nama Ini Sidang lanjutan kasus Syahrul Yasin Limpo (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/saksi-sidang-kasus-syahrul-yasin-limpo.webp)
Anggaran Proyek Food Estate Janggal, Oknum BPK Minta Rp12 Miliar Demi WTP Kementan, Saksi Kasus SYL Sebut Nama Ini
9 Mei 2024 20:00 WIB
Ekonomi
![Kenapa Pemerintah Repot-repot Gandeng China untuk Tanam Padi? Ingat Sejarah Kegagalan Food Estate! Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menggandeng China untuk proyek pertanian padi di Kalimantan Tengah (Foto: Instagram Luhut)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/menko-marves-luhut-binsar-pandjaitan-menggandeng-china-untuk-proyek-pertanian-padi-di-kalimantan-tengah.webp)
Kenapa Pemerintah Repot-repot Gandeng China untuk Tanam Padi? Ingat Sejarah Kegagalan Food Estate!
26 April 2024 16:04 WIB