Memaknai Pertemuan Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto, Ujang: NasDem Mainkan Politik Zigzag

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 1 Februari 2023 20:12 WIB
Jakarta, MI- Direktur Indonesian Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai, pertemuan Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto di markas partai Golkar tak lebih sebagai manuver politik semata. Menurutnya, NasDem seolah ingin menegaskan bahwa mereka bebas melakukan manuver politik sepanjang belum terikat. "Saya melihatnya sebagai sebuah politik zigzag yang dilakukan Surya Paloh karena bagaimanapun saat ini belum berkoalisi dengan PKS dan Demokrat belum ada kesepakatan jadi belum ada hitam di atas putih terkait koalisi perubahan," kata Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu kepada wartawan, Rabu (01/02/2023). Menurutnya, karena belum ada ikatan atau kontrak politik dengan PKS dan Demokrat, Surya Paloh masih bisa bertemu dengan Airlangga Hartarto termasuk kemarin bertemu dengan Jokowi. "Saya melihatnya sebagai langkah politik zigzag Nasdem untuk membangun koalisi untuk membangun segala kemungkinan yang bisa terjadi. Kan kalau Nasdem seandainya jadi berkoalisi dengan Demokrat dan PKS artinya kan tetap saja harus berkomunikasi dengan partai lain kan kita tidak tahu kalau pasangan capres 3-4 memungkinkan untuk dua putaran kita tidak tahu," ucap Ujang. Ujang enggan berspekulasi apakah makna pertemuan Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto merupakan sinyal peringatan yang ditujukan kepada istana di tengah kencangnya isu reshuffle kabinet. "Saya tidak tahu apakah ini peringatan bagi Jokowi atau tidak. Nasdem sudah sangat paham bahwa PAN, PPP dan Golkar itu sudah milik Jokowi, tidak bisa diganggu gugat. Dan gak mungkin juga Golkar direbut oleh Nasdem karena Jokowi sebagai presiden juga sangat bisa menjaga KIB dalam genggamannya," kata Ujang. Diketahui, Surya Paloh baru saja melakukan pertemuan politik dengan Airlangga Hartarto di markas partai berlambang pohon beringin hari ini. Dalam pertemuan itu, diketahui sejumlah agenda krusial dibahas kedua pentolan partai pendukung Jokowi itu salah satu di antaranya terkait soal koalisi.

Topik:

Nasdem