Harga Beras Masih Tinggi Meski Sudah Impor, CBA: Bulog Tak Berdaya Hadapi Mitra-mitranya

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 14 Februari 2023 19:19 WIB
Jakarta, MI- Harga beras yang beredar di tengah masyarakat hingga saat ini belum mengalami penurunan. Padahal, guna meredam laju kenaikan harga, pemerintah pun telah memutuskan impor beras. Diketahui, pada tahap pertama, Bulog ditugaskan untuk mengimpor beras sebanyak 200 ribu ton pada Desember 2022, tapi Bulog baru mendatangkan sebanyak 120 ribu ton. Menyikapi kondisi tersebut, Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai, hal itu terjadi lantaran adanya celah permainan dalam rantai pasok. "Saya analisis ada semacam kekusutan dalam rantai pasoknya (supply chain) di mana di sini fungsi pengawasan kurang ketat," kata Aktivis 98 itu kepada wartawan, Selasa (14/02/2023). Uchok juga menduga, tingginya harga beras di tengah masyarakat tak terlepas dari pola distribusi yang tak merata. "Skema distribusinya tidak terstruktur dengan baik. Bisa jadi sektor distribusi dikuasai pihak-pihak tertentu yang bisa memainkan harga di luar ketentuan yang dibuat Bulog," ucapnya. Tak hanya itu, Uchok juga menilai, kebijakan Bulog yang hanya memberikan kuota kepada rekanannya dalam mendistribusikan beras bisa jadi sebagai salah satu faktor terjadinya kenaikan harga beras. "Bulog kan punya mitra-mitra namanya. Nah mitra ini yang diutamakan dapat jatah beras impor dari Bulog. Beredar isu bahwa mitra-mitra Bulog ini, diduga dan disebut didukung anggota dewan, dan pengusaha," kata Uchok. Kalau bukan mitra Bulog, lanjut Uchok, memang bisa juga melalui Purchase Order (PO) untuk mendapatkan beras dari Bulog. "Tapi prosesnya bisa lama, sekitar 11 hari, bisa dapat beras impor, dan bisa tidak dapat juga. Tapi peluangnya kecil untuk dapat beras Bulog tersebut. Makanya saat ini, yang enak itu mitra-mitra Bulog tersebut. Mereka beli dari Bulog harga Rp8.300 kemudian mereka jual di atas harga itu. Harga sekitar Rp.88.000 atau 89.000. Inilah yang bisa sebabkan kenaikan," paparnya. Mestinya, kata dia, Bulog menertibkan para mitra-mitranya ini. "Jangan ada lagi jatah-jatahan di Bulog dah, biar harga beras bisa stabil. Sepanjang ada mitra-mitra Bulog ini, tetap saja seenaknya mereka bikin harga sendiri. Karena berdasarkan info yang saya dapat, mitra-mitra Bulog ini diduga punya keterkaitan dengan elit-elit partai politik. Bulog mungkin tahu persoalan ini tapi mereka gak berdaya karena dibelakang para mitra Bulog itu dibackup para elit politik tertentu," bebernya.

Topik:

Beras