Tak Yakin Bakal Ada Reshuffle Kabinet, Pengamat: Omongan Jokowi Sulit Dipercaya

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 3 Maret 2023 15:40 WIB
Jakarta, MI- Isu reshuffle kabinet yang kerap dikaitkan dengan tiga menteri dari NasDem, sudah berbulan-bulan mencuat, namun tidak juga ada ending-nya. Kali ini, isu tersebut kembali muncul, setelah Zainudin Amali mengundurkan diri dari jabatan Menpora, lantaran terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI. Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai, terus bergulirnya isu reshuffle kabinet ini hanya untuk memanjakan telinga. Terlebih, Presiden Jokowi sendiri, menurut Jerry, dalam memilih menteri tidak perlu expert (ahli), skill full (punya keahlian), integrity (punya integritas), experiance (berpengalaman) dan smart (cerdas). "Jokowi tak butuh menteri seperti itu. Bagi Jokowi tipikal Yes Man, penjilat dan berpengalaman, bahkan tak punya keahlian sedikitpun," sindir Jerry kepada wartawan, Jumat (3/3/23). Menurutnya, jika melihat pengangkatan sejumlah menteri di kabinet, banyak yang tidak sesuai bidang dan keahlian atau basic competence (berdasarkan keahlian). Yang penting, menteri yang dipilih Jokowi adalah sosok yang disukainya, mengikuti arahan, dan tidak membangkang. "Jadi akan depresi jika menteri hebat dan banyak pengalaman serta segudang prestasi bekerja-sama dengan Jokowi. Jokowi tipe pemimpin tak mau melihat bawahannya lebih pintar dari dia. Dan satu lagi ciri-ciri menteri idaman Jokowi pemimpi bukan pemimpin," sindirnya lagi. Karena itu, Jerry menganggap, isu reshuffle kabinet dalam waktu dekat, sesuatu yang sangat sukar untuk terjadi. "Pada intinya sulit mempercayai omongan Jokowi," sindirnya lagi.