Menimbang Dampak Kebangkrutan Bank di Amerika, Eks Menkeu Ini Optimis Indonesia Masih Aman dari Resesi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 17 Maret 2023 21:17 WIB
Jakarta, MI- Mantan Menteri Keuangan Indonesia, Muhammad Chatib Basri mengungkapkan, kondisi ekonomi dunia akan mengalami gejolak dengan kenaikan dari tingkat suku bunga di Amerika Serikat. Kondisi demikian tentu akan memengaruhi investasi di banyak negara termasuk Indonesia. Situasi diperparah dengan bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat akan berpengaruh terhadap pelambatan ekspor Indonesia. Apakah Indonesia akan resesi? Chatib Basri masih optimistis bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi. "Jadi kalau kita lihat pertumbuhan saya lihat bahwa tahun 2023 ekonomi Indonesia masih akan tumbuh sekitar 4,8 persen dan jangan lupa spending menjelang pemilu itu besar dan itu akan mendorong konsumsi cukup signifikan," kata Chatib dalam Stadium General bertajuk GladTalk Knowing Not to Know "Ekonomi Indonesia Menjelang Pemilu Tahun 2024" itu dipandu langsung Ketua Bidang Ekonomi DPP NasDem Millie Lukito di Auditorium NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023). Chatib juga menekankan pentingnya menggarap industrialisasi dan infrastruktur yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Karena menurut dia, tidak ada satu negara pun yang bisa tumbuh apabila tak memiliki infastructure development. Untuk itu, lanjut dia, dalam rangka menjaga optimisme ekonomi Indonesia perlu menjaga kualitas industrialisasi dan infrastruktur yang baik serta ditunjang dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni. Infrastruktur dan industrialisasi tidak akan menghasilkan growth yang cukup baik jika tidak ditunjang dengan kualitas SDM yang ada. "Last but not least yang paling penting itu adalah government karena tanpa tata kelola yang baik ada isu soal korupsi dan macam-macam itu akan membuat sebuah negara tidak sustainable," pungkas dia.
Berita Terkait