Demokrat Kehilangan Daya Tawar, KPP Hanya Untungkan NasDem dan PKS

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 27 Maret 2023 10:55 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan, Partai Demokrat akan kehilangan daya tawar dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). "Tentunya, strategi Partai Demokrat yang masuk terlalu dalam ini, akan memperlemah daya tawar mereka di tengah koalisi," katanya kepada Monitor Indonesia, Senin (27/3). Daya tawar terhadap Partai Demokrat, kata dia, akan juga mempengaruhi elektoral dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat. "Pelemahan daya tawar itu akan berimbas besar. Salah satunya melemahnya daya tawar AHY sebagai Cawapres," ujarnya. "Dan efek dari hal ini, bisa juga menurunnya daya elektoral Partai Demokrat umumnya," sambungnya. Lebih lanjut Ray menyampaikan, bertahannya Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) akan mendegradasikan partai berlambang bintang mercy itu di Pemilu 2024 mendatang. "Jadi bisa kehilangan dua hal sekaligus, sebagai cawapres dan tertahannya elektabilitas PD di legislatif," terangnya. Bahkan, kata Ray, Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini akan sangat merugikan Partai Demokrat secara keseluruhan. "Ini kemenangan setengah bagi NasDem, dan PKS," tandasnya. (ABP)   #Demokrat Kehilangan Daya Tawar #KPP Untungkan NasDem dan PKS