Bantah Lakukan Politik Uang di Masjid, Said Abdullah: Itu Zakat Mal

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 27 Maret 2023 15:22 WIB
Jakarta, MI- Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah turut angkat bicara terkait video viral yang menunjukkan seseorang membagi-bagikan amplop di sebuah masjid di Madura. Amplop, dalam video yang diunggah sebuah akun Twitter @PartaiSocmed itu, berwarna merah dengan lambang PDIP disertai foto Said dan Ketua DPC PDIP Sumenep Ahmad Fauzi. Dalam unggahan lainnya juga nampak isi amplop senilai Rp 300.000, terdiri dari dua lembar uang Rp 100 ribu dan dua lembar uang Rp 50.000. Menanggapi hal tersebut, Said mengatakan, peristiwa itu terjadi pada masa reses DPR Maret 2023. Ia bersama para pengurus cabang PDIP se-Madura membagikan sembako sebanyak 175 ribu paket. Sebagian bantuan ini berupa uang tunai. "Saya bersama para pengurus cabang PDIP se-Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Dan hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu," kata Said dalam keterangannya, Senin (27/3/2023). Karena itu, Said menegaskan, anggapan bahwa itu money politics alias politik uang jelas-jelas salah alamat. Sebagai anggota dewan, Said menyebut selalu menerima uang reses. Uang ini ia bagikan ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako "Kenapa ada logo PDI Perjuangan? sebab sebagian kader bergotong royong, dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako di atas," urai dia. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menyebut, kegiatan bagi-bagi sembako dan amplop ini dilakukan di luar masa kampanye yang diatur Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Jadi jangan di giring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan oleh KPU," tegas dia.
Berita Terkait