Benny K Harman Menengarai Mahfud MD Punya Motif Politik

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 30 Maret 2023 02:48 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi III DPR Benny K Harman mengaku memiliki prasangka jelek pada pernyataan Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Mahfud MD soal transaksi janggal senilai Rp 349 triliun. Wakil ketua umum Partai Demokrat itu menduga ada motif politik di balik pernyataan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan atau menko polhukam tersebut. "Saya termasuk yang punya prasangka jelek atas apa yang disampaikan oleh Pak Mahfud sehingga secara terbuka saya sampaikan," kata Benny dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Komite TPPU di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3). "Apabila Pak Mahfud tidak menjelaskan ini secara lengkap, saya menengarai Pak Mahfud punya motif politik," ujar Benny. Benny pun menegaskan pernyataan Mahfud membuat masyarakat hingga anggota legislatif bingung. "Kami yang anggota Dewan (DPR) ini (bingung), apalagi oposisi, Pak Mahfud. Bingung juga," ucap Benny. Mendengar hal itu, Mahfud MD maupun para kolega Benny di Komisi III DPR langsung tertawa. Kelakar Benny tidak berhenti di situ. Wakil rakyat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengajukan pertanyaan lain yang mengundang tawa. "Senang juga kami Pak Mahfud ini, ada kawan baru juga, apakah Pak Mahfud sudah jadi bagian dari oposisi pemerintahan?" kata Benny. Lebih lanjut Benny mengatakan Presiden Soeharto yang lama berkuasa bisa dilengserkan karena ada anggota kabinet yang melakukan perlawanan dari dalam. "Maka saya waktu itu, saya mendukung, tetapi ini, kan, prasangka saya, betul atau tidak saya enggak tahu ini," tutur Benny. Mahfud pun lagi-lagi tertawa lepas sambil memperhatikan Benny. Oleh karena itu, Benny meminta Mahfud menjelaskan soal transaksi janggal tersebut agar tidak muncul prasangka buruk. "Mungkin saatnya sudah tiba, istilahnya itu ibu sudah hamil tua. Maksud saya ketidakjelasan ini membuat kami punya spekulasi, punya prasangka macam-macam," pungkas Benny.