FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Inas: Bukan Distopia Bagi Bangsa Indonesia

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 1 April 2023 15:11 WIB
Jakarta, MI- Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Inas Nasrullah Zubir ikut menyoroti keputusan federasi sepakbola dunia yakni FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Atas hal tersebut, Inas mengajak seluruh elemen bangsa untuk melihat persoalan itu secara jernih. "Kita perlu merasionalisasikan pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia oleh FIFA dan menjadikan pembatalan tersebut bukan distopia bagi bangsa Indonesia," ujar Inas kepada wartawan, Sabtu (1/04/2023). Inas juga menyinggung soal sikap dua gubernur asal PDIP yang menolak kehadiran timnas U-20 Israel. Inas menilai, sebagai kader parpol yang secara historis dan ideologinya memang anti penjajahan Israel maka, sikap kedua gubernur tersebut dapat dipahami. Hanya saja, kata Inas, manakala sikap penolakan itu berangkat dari sebuah sentimen berbalut agama maka, hal itu patut disesalkan. "Suka tidak suka, Ganjar dan Koster wajib tegak lurus kepada pendirian Soekarno dalam membela Palestina, tapi bukan berdasarkan sentimen agama yang seolah-olah ingin menarik perhatian kelompok Islam garis lucu (mungkin sebagian orang menamakan mereka kelompok Islam garis keras), melainkan berpedoman kepada alinea ke-empat UUD 45," tandasnya. Inas menduga, keputusan FIFA tersebut sebenarnya diarahkan ke presiden Jokowi, mengingat posisi politik Jokowi dikancah dunia yang tegas dan konsisten tidak memihak kekuatan politik dunia manapun. "Mari kita jujur bahwa seholigan apapun masyarakat kita terhadap sepakbola tapi persepakbola-an kita gak pernah becus dilapangan bola. Oleh karena itu, jangan sampai Indonesia malahan dikalahkan oleh Israel di kandang sendiri yang justru akan lebih mempermalukan Indonesia dimata dunia. Oleh karena bola itu bundar, maka bisa saja kemudian sasaran tembak-nya adalah presiden Jokowi," pungkasnya.
Berita Terkait