Partainya Digocek Ade Armando Gegara Indonesia Dicoret FIFA, Darmadi Durianto: Dia Terafiliasi PSI

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 5 April 2023 18:35 WIB
Jakarta, MI- Politikus PDIP, Darmadi Durianto menegaskan, partainya dari awal dilahirkan hingga berdiri saat ini memiliki komitmen penuh terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Jadi, kata dia, memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan bagi PDIP bukanlah muncul secara tiba-tiba tapi sudah jadi bagian penting dalam sejarah perjalanan PDIP. Hal tersebut disampaikan Darmadi merespons sikap Ade Armando yang baru-baru ini sangat getol menggocek PDIP dibalik gagalnya timnas U-20 Israel tampil di Indonesia. Menurutnya, sejumlah pernyataan Ade Armando terkait keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20, terkesan membawa kepentingan politik terselubung yang berusaha mengganggu soliditas PDIP. "Narasi yang dibangun dia sudah melenceng dari fakta. Dia kesampingkan fakta atau mengabaikan ideologi PDIP yang memang konsisten anti penjajahan. Pertimbangan rational Ade Armando sebenarnya adalah upaya mendowngrade PDI Perjuangan," sindir Darmadi. Darmadi mengaku curiga dibalik sikap Ade Armando yang membabi-buta menyudutkan PDIP terkait persoalan dicoretnya Indonesia selaku tuan rumah piala dunia U-20 oleh FIFA. "Pernyataan dia sarat muatan politik karena dia sendiri terafiliasi dengan PSI jadi kesannya tidak netral pernyataan dia itu. Apakah sikap dia itu guna mendongkrak suara PSI yang tak kunjung naik dari dulu. Jadi Ade Armando ini mencari cara agar suara PSI melambung cuma caranya dengan mendowngrade PDIP. Jika cara-cara ini dipakai, kotor sekali cara berpolitik mereka. Jika isinya PSI didominasi anak-anak muda mestinya menawarkan gagasan dalam berpolitik bukan seperti orang kesurupan melantur dan membabibuta menyerang partai lain," tegasnya. Darmadi mengingatkan agar Ade Armando banyak melakukan refleksi di tengah tahun politik seperti ini. "Supaya dia berpikirnya jernih, tenang dan tak diliputi kecemasan berlebih. Cemas untuk kepentingan negara dan bangsa mungkin masih bisa dimaklumi tapi cemas hanya karena ingin meraup keuntungan elektoral dan materi itu perlu dikoreksi cara berpikirnya. Jangan sampai dia kehilangan kendali emosinya karena tak paham apa yang sebenarnya dia sendiri ucapkan," sindirnya.
Berita Terkait