Prabowo Sebut Aksi Saling Ejek dan Hujat Tidak Cocok dengan Budaya Indonesia

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 6 April 2023 22:40 WIB
Jakarta, MI- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai, proses demokrasi yang dibangun di Indonesia, haruslah bercirikan kekeluargaan. Yaitu, adanya saling mengoreksi, bukan memaki. "Saya kira itu keyakinan saya bahwa proses demokrasi ini sangat penting kita perlu untuk saling mengoreksi, saling ingatkan, tapi kita dalam rangka, dalam suasana kekeluargaan. Jangan ada saling menghujat, saling mengejek. Hal-hal yang negatif seperti itu tidak pantas dan tidak perlu dan tidak cocok untuk budaya Indonesia," kata Prabowo saat konpers bersama Yusril di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis (6/4/23). Prabowo juga menjelaskan, pertemuannya dengan Yusril dan pengurus DPP Partai Bulan Bintang (PBB) lainnya, dalam rangka tukar pikiran, serta membangun komunikasi antar partai. Namun, dalam pertamuan ini tidak lantas membahas soal nama-nama capres-cawapres. Sebab, proses menuju Pilpres masih cair, dan belum ada nama yang final. "Tadi kan sudah dijelaskan kita terus membangun komunikasi politik, akan ada saya kira beruntun pertemuan-pertemuan. Ini proses demokrasi seperti itu. Jadi, tidak mungkin di saat sekarang sudah ada nama yang final. Ini semua kita bahas," ujarnya. Intinya, tegas Prabowo, komunikasi politik akan terus dilakukan, hingga menemukan kecocokan pemikiran. "Namanya, tadi baru saya katakan, komunikasi politik. Terus, berjalan terus. Jadi, segala kemungkinan bisa. Yang penting, istilahnya dalam negosiasi politik, itu 'kan ada saling pengertian, ada ya biasa lah," pungkasnya.