Pidato Jokowi di Hannover Jerman Keliru, Demokrat Singgung Cara SBY Berpidato

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 19 April 2023 13:42 WIB
Jakarta, MI - Kader Demokrat, Yan Harahap membandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat presiden. Perbandingan itu dalam konteks berpidato. Menyusul kesalahan data saat Jokowi mengampaikan pidatonya di Jerman beberapa waktu lalu. Yan membandingkannya dengan SBY. Mengisahkan bagaimana SBY sebelum menyampaikan pidatonya. “Teringat cerita Pak SBY dulu. Saat menjabat Presiden, setiap akan pidato, narasi pidato dicek ulang oleh beliau sendiri, teks dibaca detail, data, tahun, dll, dicross check satu persatu,” kata Yan melalui cuitannya di Twitter seperti dikutip Monitor Indonesia, Rabu (19/4). Kegiatan itu, kata dia memang kerap dilakukan SBY. Mengecek sendiri apa yang ia ingin sampaikan untuk meminimalisir kesalahan. “Dengan memeriksa ulang sendiri teks pidato, dapat meminimalisir kesalahan,” ujarnya. Tujuannya, agar presiden yang berpidato tak mempermalukan bangsa. Karena berbicara atas mama bangsa. “Agar tak salah dan tak permalukan bangsa,” pungkasnya. Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengakui ada kekeliruan dalam pidato Presiden Jokowi di Hannover, Jerman. Kekeliruan dimaksud saat Jokowi menyebut Indonesia akan menutup seluruh PLTU atau pembangkit batu bara pada 2025. Padahal, mestinya tahun 2050. (WAN)   #Pidato Jokowi di Hannover Jerman Keliru #Demokrat Singgung Cara SBY Berpidato #Bandingkan Pidato Jokowi dan SBY