DPR Panggil Kepala BRIN, Buntut Anak Buah "Sok Jagoan" Ancam Habisi Warga Muhammadiyah

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 25 April 2023 14:13 WIB
Jakarta, MI - Komisi VII DPR RI bakal memanggil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meminta penjelasan terkait ancaman pembunuhan oleh pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin terhadap warga Muhammadiyah melalui komentar di Faceebook baru-baru ini. "Komisi VII DPR RI segera memanggil BRIN di masa sidang setelah lebaran ini untuk meminta penjelasan terkait ancaman pembunuhan dan sikap intoleran terhadap warga Muhammadiyah ini," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Selasa (25/4). Walaupun beredar permintaan maaf dari Andi Pangerang, Eddy yang juga Sekjen PAN ini menilai BRIN harus tetap menindak tegas sesuai aturan disiplin bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). [caption id="attachment_527549" align="alignnone" width="708"] Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno (Foto: MI/Aswan)[/caption] "Ancaman pembunuhan itu meresahkan dan melukai warga Muhammadiyah. Walaupun sudah ada permintaan maaf dari yang bersangkutan, sebagai pimpinan di Komisi VII DPR saya tetap meminta Kepala BRIN sebagai mitra kami untuk menindak tegas ASN tersebut," jelasnya. Selain Andi Pangerang, Eddy juga menyoroti pernyataan Prof. Thomas Djamaluddin dalam komentar facebook tersebut. Menurut Eddy tidak pantas bagi seorang intelektual di lembaga intelektual, mengeluarkan pernyataan yang terkesan intoleran. "Kalau kita lihat tangkapan layar pernyataan di facebook itu, Prof. Thomas Djamaluddin kembali mengungkit soal Muhammadiyah yang tidak patuh pada pemerintah. Tidak pantas bagi seorang intelektual di lembaga intelektual mengeluarkan pernyataan yang justru terkesan intoleran," tegasnya. Polemik itu bermula dari status Facebook yang ditulis oleh Prof Thomas Djamaluddin. Mantan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu heran dengan Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023, namun ingin memakai lapangan untuk sholat Idul Fitri. "Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas. Status Thomas ditanggapi anak buahnya yang merupakan pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S. "Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" kata Hasanuddin. Dia masih melanjutkan statusnya yang mengancam setelah berdebat dengan warganet lain. "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi. #DPR Panggil Kepala BRIN