Karena Presiden dari Rakyat, Maka Silahkan Kritik Setajam-tajamnya dan Sekejam-kejamnya!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 5 Agustus 2023 11:07 WIB
Jakarta, MI - Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman menyoroti soal pernyataan Rocky Gerung yang dinilai sejumlah kalangan telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berujung pada pelaporan oleh sejumlah pihak dari berbagai daerah lantaran ia mengucapkan kata 'bajingan tolol'. Menurut Benny, pernyataan Rocky Gerung terkait Jokowi merupakan bentuk dari kritik kekuasaan bukan kritik pribadi, apalagi penghinaan. "Ada yang tanya pendapat saya tentang kasus Rocky Gerung apakah itu penghinaan atau kritik. Saya jawab, kritik Rocky itu adalah kritik kekuasaan bukan kritik pribadi. Karena beliau presiden pilihan rakyat, kekuasaan yang ada padanya berasal dari rakyat bukan dari Tuhan. Karena dari rakyat asalnya maka rakyat silahkan kritik setajam-tajamnya dan sekejam-kejamnya. Sekasar mungkin juga silahkan," ujar Benny melaui cuitannya di Twitter seperti dikutip Monitorindonesia.com, Sabtu (5/8). Anggota Komisi III DPR RI itu pun berpendapat bahwa Rocky Gerung adalah sosok intelektual cerdas. Di tengah intelektual lain yang cenderung adem ayem dalam mengawal berlangsungnya pemerintahan yang di pimpin Jokowi, Rocky menjadi antitesa. " Rocky telah melakukan itu dengan cerdas. Intelektual lainnya melempem. Presiden marah? Presiden merasa terhina? Yakin, tidak. Malah perasaan saya, dia senang dan menikmatinya," ungkapnya. [embed]https://twitter.com/BennyHarmanID/status/1687619497392488448?s=20[/embed] Lebih lanjut, Benny berpendapat bahwa kritikan Rocky dinilai sebagai penghinaan justru oleh para pendukung Jokowi. Bukan hal aneh, sebab memang demikian sejatinya para pendukung dalam bersikap. "Yang merasa dihina dan mungkin marah sekali adalah para pemujanya. Mungkin juga mereka yang menikmati manfaat banyak dari posisi beliau. Wajar sekali. Justru aneh kalau para pemujanya diam saja. Namun harus melawan dengan cara cerdas juga," katanya. "Jangan ancam-ancaman karena yang dikritik adalah presiden bukan Pak Jokowi pribadi. Kalau yang dihina pak Jokowi pribadi, jangankan kamu para pemujanya, akupun yang menjadi oposisinya naik pitam," imbuhnya. (Wan)