Anas Urbaningrum: Dulu Pernah Ada yang Pakai Jurus Pengecut

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 4 September 2023 16:50 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Kebangkitan Indonesia (PKN), Anas Urbaningrum menyoroti sikap Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang melarang anak buahnya melaporkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan petinggi Partai Demokrat lainnya. “Sudah betul ini Bang SP (Surya Paloh). Urusan politik sebaiknya dijaga berada di wilayah politik,” ujra Anas dalam unggahannya di X seperti dikutip Monitorindonesia.com, Senin (4/9/2023), Menurut Anas, politik memang baiknya tidak ditarik pada persoalan hukum. Mantan Ketua Umum Demokrat ini kemudian menyinggung kasus yang pernah terjadi. Ia menyebutnya nabok nyilih tangan. “Pertandingan politik jangan menyeret institusi hukum (dan keamanan). Prinsipnya: ‘nabok nyilih tangan’ itu tidak baik dan jangan pernah terjadi lagi. Biar lebih sehat,” lanjutnya. Menurut Anas, konpetisi politik demokratis mensyaratkan sikap ksatria. Terbuka dan adil. “Kalau jurus ‘nabok nyilih tangan’ jelas itu sikap pengecut yang mendestruksi tradisi demokrasi. Gaya lama ‘nabok nyilih tangan’ ini harus disudahi. Biarkan itu menjadi sejarah hitam yang dikubur dalam-dalam,” terangnya. Ia bahkan menyebut cara seperti itu tidak sehat dalam berpolitik. “Dulu pernah ada yang pakai jurus ‘nabok nyilih tangan’ alias cara pengecut. Nah, model begini jangan ditiru dan dipakai lagi saat ini dan masa selanjutnya,” tutupnya. Sebelumnya, Bendahara Umum Nasdem, Sahroni menyambangi Bareskrim Polri untuk melaporkan SBY. Namun urung karena ditelepon dan dilarang Surya Paloh. Hal itu berkenan pernyataan SBY, yang mengungkapkan ada kesepakatan Anies Baswedan akan mendeklarasikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Koalisi Perubahan. Menurut Syahroni, tidak pernah ada kesepakatan seperti itu. Ia lalu menyebut SBY bohong. (Wan)