AHY Jomblo

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 10 September 2023 21:47 WIB
Jakarta, MI - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyikapi soal peluang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon wakil presiden (cawapres) usai Partai Demokrat menarik dukungan dari Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurutnya, peluang AHY sebagai cawapres Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto kemungkinan sulit terealisasi. Sebab, dari kedua calon presiden (capres) tersebut sudah memiliki cawapres meski belum diperkenalkan kepada publik. "Sulit posisi Cawapres bagi AHY. Ya baik menawarkan ke kubu PDIP maupun ke kubu Gerindra sudah sulit dan sudah terkunci," ungkap Ujang kepada monitorindonesi.com, Minggu, (10/9). Kata Ujang, Gerindra sudah memiliki kandidat pendamping untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Begitu juga dengan PDIP. Namun, sosok tersebut masih dirahasiakan. Dia menilai, meskipun akhirnya Demokrat menjalin kerja sama politik bersama PDIP, AHY tidak mungkin jadi cawapres Ganjar Pranowo. Saya tawar AHY untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo relatif masih kurang bersaing dengan kandidat lainnya. "Jadi, saya melihatnya walaupun bergabung dengan PDIP sulit untuk bisa menawarkan posisi Cawapres karena Bargaining Demokrat hari ini tidak terlalu kuat," tandas Ujang. (DI)     #AHY Jomblo #AHY Ditolak Prabowo dan Ganjar