Soal Dugaan Intervensi LSM AS di Pemilu, Ray Rangkuti: Mereka Perlu Bantah dengan Data

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 17 September 2023 18:36 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, Amerika Serikat perlu memberikan penjelasan terkait dengan hasil investigasi yang dilakukan media asal Paman Saman tersebut, MintPress News berjudul 'Leaked: CIA Front Preparing Color Revolution in Indonesia' yang diterbitkan pada 6 September 2023 lalu. "Yang penting itu mereka berikan data sebaliknya. Itu juga yang mengujinya, data ini benar apa engga," kata Ray dalam diskusi bertajuk "Mewaspadai Keterlibatan LSM Amerika, NED dan IRI yang Mencampuri Pemilu/Pilpres 2024" di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9). Ray meminta kepada Kedubes Amerika Serikat untuk membuktikan bahwa tidak ada campur tangan mereka di Pemilu ataupun Pilpres 2024. "Mereka bisa bantah nggak orang-orang itu nggak di situ pada waktu itu. Mungkin lagi berada di mana. Sehingga kita "oh iya ini karangan, orang faktanya orang-orang ini enggak ada kok waktu itu" misalnya dan seterusnya," ujar Ray. "Lihat saja CCTV-nya tanggal sekian, jam sekian, nggak ada nih misalnya. Saya kira ruangan di Kedubes itu kan semua sudah pakai CCTV lah ya. Tidak mungkin tidak juga," kata Ray menambahkan. Dia menyebut, meskipun Kedubes Amerika Serikat telah menyatakan bahwa pemberitaan yang dimuat MintPress News merupakan hoaks atau tidak benar. Akan tetapi, Kedubes perlu membantahnya dengan sebuah data. "Kalau dibantah lisan saja enggak cukup menyakinkan bantahan itu. Sehingga, tidak mengurangi data yang ada sekarang. Kecuali dia bantah dengan data di CCTV pas tanggal sekian, jam sekian, tidak ada yang rapat di kantor kami, macam-macam, it's okay. Kita boleh enggak merupakan soal informasi-informasi ini," tandas Ray. (ABP)         #Dugaan Intervensi LSM AS di Pemilu #Ray Rangkuti