Jokowi Tak Hadiri Deklarasi Cawapres Ganjar, Pengamat: Ada Hubungan Anti-klimaks!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 Oktober 2023 18:25 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menilai ketidakhadiran Presiden Jokowi di acara Deklarasi cawapres Ganjar Pranowo karena tidak diperkenangkan hadir oleh Ketum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. "Kalau kita bicara ketidakhadiran Jokowi ya saya melihatnya tidak diundang. Kelihatannya pertanda hubungan antara PDIP, Megawati dan Jokowi itu sudah renggang, sudah main masing-masing, punya dukungan masing-masing, punya kepentingan masing-masing yang berbeda antara Jokowi dengan PDIP," katanya kepada Monitorindonesia.com, Rabu (18/10). Karena itu, menurut Ujang, Puan Maharani sengaja melontarkan pertanyaan keras kepada Jokowi di media massa, untuk mempertanyakan siapa yang ia dukung di Pilpres 2024. "Makanya Puan itu membuat statment di media kan, tanyakan Pak Jokowi. Katanya, 'apakah masih dukung Ganjar atau sudah punya pilihan yang lain', itu kan pertanyaan keras dari Puan kepada Jokowi melalui media," ujarnya. Kemudian dia menilai, bahwa saat ini hubungan Jokowi dengan PDIP sudah selasai. Namun, ia tak tahu apakah akan ada rekonsiliasi antara Jokowi dengan Megawati ataukah tidak. "Apakah Jokowi sudah selesai di PDIP, kalau saat ini mungkin sudah selesai. Tapi kita tidak tahu apakah kedepan ada rekonsiliasi antara Jokowi dengan Megawati, kita tidak tau," paparnya. Oleh karena itu kata Ujang, dalam konteks saat ini hubungan Jokowi dengan PDIP sedang tidak baik-baik saja, sedang tidak harmonis, seperti sedang berkonflik. Sebab, dari dulu ia melihat, hubungan keduanya sering memanas, namun juga cepat diademkan, seperti naik-turun. "Jadi ini hubungan anti klimaks dengan tidak diundangnya Jokowi. Kelihatannya PDIP tidak undang Jokowi untuk tidak hadir, tidak berkenan dengan kehadiran Jokowi, artinya memang ada konflik antara Jokowi dengan Megawati seperti itu," pungkasnya. (DI) #Jokowi Tak Hadiri Deklarasi Cawapres Ganjar