Ada Kesenjangan Antara Anggaran yang Jumbo dengan Kinerja KPU RI

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 3 November 2023 10:38 WIB
Gedung KPU RI. (Foto: Akbar Budi Prasetia/MI)
Gedung KPU RI. (Foto: Akbar Budi Prasetia/MI)

Jakarta, MI - Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) menyoroti alokasi anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang dinilai penggunaannya kurang efektif dan efisien.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KIPP, Kaka Suminta, menilai, banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh KPU, namun berdampak apapun terhadap pelaksanaan tahapan Pemilu.

Dia mencontohkan, kegiatan pelatihan yang selenggarkan oleh KPU bagi anggota KPU Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Dikatakan Kaka, seluruh pimpinan KPU dari tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota seharusnya sudah memahami mengenai program-program yang dicanangkan.

"Latihan-latihan yang tidak diperlukan, seharusnya pimpinan ditingkat pusat sampai daerah siap bekerja bukan belajar," kata Kaka kepada Monitorindonesia.com, Jumat (3/11).

Meskipun sudah mengikuti pelatihan, banyak sekali ditemukan pimpinan KPU didaerah masih tidak mengerti dalam menerapkan peraturan KPU (PKPU).

"Menerjemahkan PKPU dan aturan tambahan banyak problem, ini terjadi pada tahapan awal (Pemilu)," kata Kaka.

Atas dasar itu, KIPP menilai ada anggaran yang sudah dikeluarkan oleh KPU begitu besar terkesan percuma. Sebab, kegiatan atau pelatihan yang digelar tidak membuahkan hasil apapun. Masih ditemukan masalah-masalah disetiap tahapan Pemilu.

"Itu kesenjangan anggaran yang jumbo dengan kinerja yang kurang baik. Termasuk PKPU yang dibuat itu tidak menggambarkan postur anggaran yang besar, salah satunya PKPU 10 itu buang-buang anggaran juga," tandas Kaka. (ABP)