Prof Jimly Sebut Indonesia Ini Republik tetapi Kelakuannya Kerajaan, Prabowo Kerutkan Dahi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 November 2023 18:45 WIB
Prof. Jimly Asshiddiqie (Foto: Ist)
Prof. Jimly Asshiddiqie (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Jimly Asshiddiqie menilai saat ini Indonesia merasakan sistem republik dengan rasa kerajaan. Dia menganggap proses berjalannya demokrasi di Indonesia sudah mulai tersegeser.

Sindiran itu disampaikan Jimly pada acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI, Sabtu (4/11), di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Acara itu dihadiri oleh dua bacapres yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua MKMK itu pun menyatakan bahwa Indonesia tengah dihadapi oleh budaya feodalisme yang mengakar.

Dia menyebut mulai terlihat jelas pemimpin yang ingin menurunkan titahnya dengan mendarahbirukan sistem republik di Indonesia.

“Itu Inggris negara kerajaan, tetapi perilakunya republik. Tetapi di Indonesia enggak begitu, saya bilang, Indonesia ini republik tetapi kelakuannya kerajaan,” kata Jimly.

Oleh karena itu, Jimly menyampaikan kondisi tersebut adalah sesuatu yang harus disadari dan segera dibereskan dari Indonesia. “Ini adalah masalah lokal nasional,” ungkapn Jimly.

Menariknya dalam kesempatan itu pun terlihat bagaimana respons mimik Prabowo saat Jimly mengutarakan pendapatannya tersebut. Prabowo nampak mengerutkan dahi setelah mendengar pernyataan Jimly.

Bahkan, Prabowo tidak banyak merespon lagi pidato Jimly seperti pada saat Ketua ICMI itu membuka acara. Tidak ada banyak gestur Prabowo yang terlihat, selain hanya berdiam diri. (An)