Kerap Diserang Isu Negatif, Joko Widodo Tetap Kuat Tanpa PDIP

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 12 November 2023 12:45 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Foto: Ist)
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pengamat Politik Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai soal isu yang dilemparkan kepada Joko Widodo, bahwa dirinya terlibat atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan pencawapresan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, bakal memberikan dampak negatif kepada dirinya sebagai Presiden. 

"Penggiringan isu seolah Presiden Jokowi terlibat sebagai sutradara dan aktor intelektual dari semua peristiwa politik pencawapresan Gibran juga bisa berefek pada sentimen negatif kepada Presiden Jokowi," kata Subiran kepada Monitorindonesia.com, Minggu (12/11).

Selanjutnya, isu pemakzulan yang ditujukan kepada Presiden atas dugaan politik cawe-cawe juga bisa menyempurnakan opini negatif masyarakat terhadap Joko Widodo. 

"Selain itu isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi atas dugaan cawe-cawe politik itu juga bisa menjadi titik klimaks dalam menciptakan sentimen negatif," ujarnya. 

Kendati demikian, Penulis Buku Negara Katanya itu mempertanyakan, seberapa banyak rakyat yang kecewa dan sakit hati terhadap Joko Widodo. Apakah jumlahnya sama dengan rakyat yang masih percaya kepadanya sebagai Presiden atau justru lebih sedikit. 

"Namun pertanyaannya kemudian adalah apakah publik yang kecewa, sakit hati, marah, dan menuduh presiden Jokowi sebagai dalang dari semua peristiwa politik pencapresan Gibran jumlahnya lebih banyak daripada yang masih percaya dan tegak lurus serta manut pada presiden Jokowi?," tanya Subiran. 

Untuk itu, kata Subiran isu-isu negatif yang diarahkan kepada Joko Widodo tak akan berpengaruh besar kepada faktor elektoral Prabowo-Gibran. Alasannya karena tak semua loyalis Presiden memiliki hubungan dengan PDI Perjuangan. 

"Artinya apa, penggiringan isu untuk menciptakan sentimen negatif kepada Presiden Jokowi agar menggerus elektoral Prabowo-Gibran itu tidak berpengaruh besar. Loyalis Presiden Jokowi yang bergeser hanya mereka yang terafiliasi dengan PDIP, itu pun tidak semuanya," pungkasnya. (DI)