Dukungan Ribuan Kades untuk Prabowo-Gibran Dilaporkan ke Bawaslu, PAN: Silahkan Saja
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![Dukungan Ribuan Kades untuk Prabowo-Gibran Dilaporkan ke Bawaslu, PAN: Silahkan Saja Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi (Foto: Dhanis/MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/c13cb2c7-9454-4f2d-b6ec-84c4275a8f5d.jpg)
Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, mengatakan tak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang melaporkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua ke Bawaslu terkait dukungan ribuan Kepala Desa beberapa waktu lalu kepada Prabowo-Gibran.
"Jadi kalau mau melaporkan ke Bawaslu silahkan saja dan kita taat pada hukum," kata Viva di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/11).
Menurut Viva, pihaknya sangat memahami dan taat pada undang-undang nomor 7 Tahun 2017 tentang pasal 280 yang mengatakan dalam kampanye tidak boleh melibatkan kepala desa, perangkat desa dan badan permusyawaratan desa.
Viva membantah jika acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu yang dihadiri oleh Cawapres Gibran Rakabuming Raka disebut sebagai deklarasi.
"Itu kemarin bukan deklarasi, kemarin itu silaturahmi dan menerima aspirasi dari beberapa kepala desa dan perangkat desa untuk dukungannya kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.
Sebab, ia menilai pidato yang disampaikan Gibran pada acara tersebut tak mengandung unsur kampanye.
"Pidato mas Gibran tidak kampanye karena kampanye itu mengajak, mengeluarkan visi-misi dan itu dianggap sebagai kampanye. Mas Gibran itu tidak ada untuk memilih untuk mencoblos enggak ada," ucapnya.
Sementara itu, Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil sudah melaporkan panitia penyelenggara acara Desa Bersatu ke Bawaslu, pada Kamis (23/11). Karena dianggap memobilisasi ribuan kepala desa untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu.
"Kami melaporkan sebuah peristiwa terkait dengan Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) di Gelora Bung Karno GBK pada tanggal 19, hari Minggu itu," kata Koordinator AMPPJ Sheera Prayuna.
"Kami menengarai kuat bahwa berdasarkan hasil temuan dan kajian kami, bahwa pertemuan itu sebagai bagian upaya untuk memobilisasi dukungan mengarahkan dukungan terhadap pasangan tertentu," tegasnya. (DI)
Berita Sebelumnya
![Politisi Menggonggong, Jokowi Berlalu dengan Terus Memperjuangkan Indonesia di Panggung Dunia Andre Vincent Wenas (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/andre-vincent-wenas-2.webp)
Politisi Menggonggong, Jokowi Berlalu dengan Terus Memperjuangkan Indonesia di Panggung Dunia
8 jam yang lalu
![PAN Ngebet Ingin Usung Kaesang di Pilgub Jakarta Jika Ridwan Kamil Tak Jadi Maju Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kaesang-pangarep.webp)
PAN Ngebet Ingin Usung Kaesang di Pilgub Jakarta Jika Ridwan Kamil Tak Jadi Maju
14 jam yang lalu
![Cianjur Masuk Wilayah Rawan Tinggi di Pilkada 2024, Bawaslu RI Minta Tingkatkan Pengawasan Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-bawaslu-ri-lolly-suhenty-foto-midhanis-1.webp)
Cianjur Masuk Wilayah Rawan Tinggi di Pilkada 2024, Bawaslu RI Minta Tingkatkan Pengawasan
17 jam yang lalu
![Kubu SYL Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Bos 'Celana Dalam' Hanan Supangkat di Kasus Korupsi Kementan KPK bawa kembali koper dengan tulisan disegel, mesin penghitung uang, dan satu boks dalam penggeledahan rumah Hanan Supangkat (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/hanan-supangkat.webp)
Kubu SYL Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Bos 'Celana Dalam' Hanan Supangkat di Kasus Korupsi Kementan
29 Juni 2024 16:03 WIB