Soal Dugaan Data Pemilih Bocor, Menkominfo: Tidak Ada Motif Politik

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 29 November 2023 16:51 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (Foto: Dhanis/MI)
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, menanggapi soal dugaaan bobolnya 204 juta data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Menurutnya motif pelaku membobol data tersebut tak ada kaitannya dengan motif politik. 

"Tapi kami ingin meyakinkan kalau ini tidak ada motif politik. Ini motif bisnis, karena supaya publik jangan resah dulu," katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/11).

Kata Budi, ia menjamin bahwa motif yang dilakukan pelaku adalah benar-benar untuk kepentingan komersial, yakni untuk diperjualbelikan. 

"Nah, kalau motif kita (Kemenkominfo) berani jamin itu kepentingan komersial. Mau dijual perbelikan," tegasnya. 

Sementara kata Budi, sejak tadi malam pihaknya sudah bersurat ke KPU untuk mempertanyakan soal kebocoran data dan sampai saat ini Menkominfo masih menunggu jawaban dari KPU. 

"Kita belum bisa simpulin, KPU harus laporin apa datanya yang hilang, seperti apa bentuknya, dan bagaimana data itu bisa kecurian atau hilang," ujarnya. 

Lebih lanjut, Budi mengimbau KPU harus lebih berhati-hati dan meningkatkan sistem keamanan cyber di KPU agar hal tersebut tak kembali terjadi. 

"Ini juga sekaligus warning buat penyelenggara pemilu buat menjaga sistemnya dengan baik, keamanan datanya dengan baik," imbuhnya. (DI)