Debat Cawapres, Gibran Diprediksi Bakal Jadi Bulan-bulanan Cak Imin dan Mahfud MD

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 20 Desember 2023 13:35 WIB
Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)
Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Pengamat Politik Citra Institute Efriza, memprediksi debat cawapres tahap kedua bakal menjadi ujian berat bagi cawapres nomor urut 3 Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, dia menilai cawapres nomor urut 1 dan 3 akan bekerjasama dalam menyerang Gibran dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. 

Adapun debat tersebut digelar pada, Jumat (22/12) dengan tema Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.

"Gibran akan lebih diserang oleh Muhaimin Iskandar dalam bahasa yang santai, sedikit sarkas, ceplas-ceplos ala Muhaimin Iskandar. Sedangkan Mahfud MD, akan menyerang Gibran tapi dengan sikap santun, karena ia menghormati pribadi Gibran, dan ayahnya yang presiden," kata Efriza kepada Monitorindonesia.com, Rabu (20/12).

Tak seperti Cak Imin yang ceplas-ceplos, Mahfud diyakini bakal menggunakan bahasa akademisi yang elegant, mirip seperti yang dilakukan Ganjar kepada Prabowo dalam debat capres tahap pertama. 

"Mahfud juga seorang akademisi, ia tentu akan bijak, cermat, dan hati-hati dalam menyampaikan pandangannya, mirip seperti apa yang dilakukan Ganjar terhadap Prabowo," ujarnya. 

Efriza juga memperkirakan, bahwa Mahfud MD akan menguasai jalannya debat. Sementara Cak Imin akan menjadi buah bibir publik pasca debat. 

"Diperkirakan yang mendominasi dipembicaraan publik adalah Muhaimin, pasca debat. Tapi didalam debat yang tampak menguasai materi memungkinkan Mahfud MD," paparnya. 

Sementara kata Efriza, Gibran diyakini akan menjadi kuda hitam, dengan DNA PDI Perjuangan yang masih melekat dan pengetahuan ayahnya sebagai Presiden tentu akan tersalurkan kepada Gibran. 

"Dan, posisi Gibran saya perkirakan ia adalah "kuda hitam" diragukan tapi bisa mengagumkan, ingat Gibran adalah mantan kader PDIP soal isu nasionalis berupa keberpihakan cukup tinggi pula, soal perkotaan, APBD, pemahaman infrastruktur, diyakini menjadi titik kuat Gibran karena pengalaman dirinya dan pengetahuan di meja makan dengan ayahnya yang adalah Presiden saat ini," pungkasnya. (DI)