Prabowo Sebut Oposisi Penting untuk Menjaga Keseimbangan Demokrasi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 27 Desember 2023 20:23 WIB
Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto (Foto: MI/Dhanis)
Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, menilai keberadaan dan peran oposisi sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan demokrasi dalam bernegara, akan tetapi oposisi harus menunjukkan sikap cinta dan kesetiaannya pada Tanah Air.

Pasalnya kata Prabowo, pendapat yang dikemukakan oleh kelompok atau orang yang mengkritisi kebijakan pemerintah harus memiliki dasar tujuan membangun Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara deklarasi Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) mendukung Prabowo-Gibran di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12).

"Yang mau tetap beroposisi, kami butuh juga, tidak ada masalah, tetapi oposisi yang cinta Tanah Air, bersama-sama mengoreksi, cinta bangsa, rakyat Indonesia. Ini tujuan kami dan ini fokus kami," kata Prabowo dalam orasinya. 

Prabowo kembali mencontohkan, bahwa dia dan partainya pernah beberapa kali menjadi oposisi pemerintah, tetapi setelah Pilpres 2019 usai dirinya 2 kali dikalahkan dalam Pemilu oleh Presiden Joko Widodo, Prabowo pun memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Presiden RI Joko Widodo setelah diajak untuk bergabung dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI. 

"Dua kali pemilu saya bertanding melawan Pak Jokowi. Dua kali kalah, tetapi yang terakhir, begitu beliau menang, apa tindakan beliau? Beliau mengajak saya bersatu, beliau menjadikan pesaing beliau, lawan tanding beliau, bersatu untuk bersama-sama berbakti dan mengabdi kepada rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Sikap seperti itu kata Prabowo, membuat dirinya menjadi terinspirasi oleh Joko Widodo. Sehingga, ketika sekiranya dia terpilih menjadi Presiden di Pilpres 2024, maka dirinya akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Joko Widodo kepadanya untuk bersama-sama berbakti membangun negeri. (DI)