Prabowo Bakal Bangun Kedubes RI di Palestina

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 5 Januari 2024 22:13 WIB
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (Foto: Dok MI)
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto akan membangun Kedutaan Besar Republik Indonesia di Palestina jika terpilih sebagai Presiden 2024.

Kata Juru bicara (jubir) Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo memegang teguh komitmen kemerdekaan Palestina menjadi kemerdekaan Indonesia.

"Pak Prabowo ketika jadi presiden ya mendirikan Kedubes Indonesia di sana ya itu jadi mandatory buat beliau," ujar Dahnil di Jakarta Selatan, Jum'at (5/1).

Menurut Dahnil, pertahanan prioritas, geopolitik, geostrategis prioritas, hubungan luar negeri prioritas menjadi isu yang penting dalam debat ketiga pilpres mendatang.

"Salah satu catatan paling penting terkait dengan politik luar negeri itu adalah komitmen Pak Prabowo yang akan menjajaki dan memperjuangkan pembangunan kedutaan besar Indonesia di Palestina," ungkapnya.

"Karena itu menjadi pesan simbolik bagi Indonesia bahwasanya kemerdekaan Palestina itu adalah hutang sejarah atau komitmen sejarah," imbuhnya.

Tema Debat Prabowo Banget

Dahnil pun menilai tema yang diangkat dalam debat ketiga mencerminkan sosok Prabowo. 

"Katakan ini temanya Prabowo banget, tapi terus terang kita tidak sesumbar yang jelas Pak Prabowo mempersiapkan semuanya dengan baik," katanya. 

Namun begitu, lanjut dia, Prabowo tentu tetap berdiskusi, misalnya dengan para purnawirawan kemudian ahli-ahli pertahanan termasuk terkait dengan hubungan luar negeri keamanan dan sebagainya. 

"Jadi, Pak Prabowo tetap mendengar dari banyak pihak terkait dengan geopolitik dan geostrategis dan sebagainya," tandasnya.

Diketahui, bahwa menjelang debat ketiga Pilpres, Prabowo Subianto, terus menyerap masukan dari para purnawirawan dan ahli untuk mendalami isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. 

Kendati tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo menilai penting masukan dari banyak pihak sebagai bekal untuk menyampaikan gagasan utamanya, salah satunya terkait dengan keberpihakan Indonesia kepada Palestina.

Prabowo juga merespons kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pertahanan. 

Hal itu dilakukan, misalnya, dengan membuka program sarjana di Universitas Pertahanan. 

Selain itu, kini dibuka pula sejumlah jurusan yang terkait dengan antisipasi ancaman di luar militer, misalnya biologi militer dan kedokteran militer. (wan)