Hasto PDIP: Presiden Harus Memastikan Pemilu Berjalan Demokratis dan Damai

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 7 Januari 2024 17:59 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menilai pernyataan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo soal pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto merupakan bentuk kekecewaannya. 

"Ya saya bisa memahami sikap dari pak Ganjar, yang jelas beliau selalu, selama ini berkampanye buat pak Jokowi," kata Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

"Ketika jadi Gubernur juga ikut gotong royong, ketika polres putaran pertama, kedua. Tetapi tentu saja kita menghormati sikap Pak Jokowi sebagai pribadi," tambahnya. 

Kata Hasto, Presiden seharusnya memastikan bahwa Pemilu 2024 dapat berlangsung sebagaimana prosedurnya sehingga tercipta Pemilu yang demokratis dan damai. 

"Tapi sebagai Presiden harus memastikan bahwa pemilu berjalan demokratis, aman, dan damai," ujarnya. 

Namun ketika ditanya apakah Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Ganjar, sebagaimana Presiden bertemu dengan Prabowo dan Airlangga. Hasto enggan menjawab dengan jelas. 

"Artinya dalam pertemuan-pertemuan itu menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud yang berpihak pada wong cilik, rakyat, ini memang harus dihadapi dengan berbagai kepungan-kepungan," kata Hasto. 

"Dan ini menunjukkan bahwa pergerakan rakyat inilah yang akan jadi destinasinya dari kepemimpinan pak Ganjar. Karena dia berpihak pada kepentingan rakyat banyak, bukan elit, bukan oligarki," pungkasnya.