Pernyataan Anies dan Cak Imin Diralat, Pengamat: Kubu AMIN Tidak Konsisten

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Januari 2024 11:33 WIB
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Timnas AMIN kembali meralat pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan, dikatakan pernyataan Anies dalam debat capres kemarin bukan hanya terkait anggaran pembelian alutsista semata. Dan anggaran Rp700 triliun merupakan total anggaran dari Kementerian Pertahanan pada periode 2020-2024.

Seperti diketahui, sebelumnya Timnas AMIN juga sempat mengklarifikasi pernyataan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat debat cawapres (22/12) soal membangun 40 kota selevel Jakarta dalam 5 tahun. 

Melihat hal tersebut, Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menilai dengan diklarifikasinya pernyataan yang telah keluar di saat debat, menunjukkan bahwa kubu AMIN khawatir hal itu akan menjadi polemik berkepanjangan. 

"Meralat komentar dari capres atau cawapres yang dilakukan Timnas AMIN ini menunjukkan mereka takut komentarnya akan polemik di masyarakat. Mereka berusaha cari aman, tidak kontroversi," kata Efriza saat dihubungi Monitorindonesia.com, Selasa (9/1).

Menurutnya, apa yang sedang dilakukan oleh kubu AMIN adalah bentuk ketidakkonsistenan terhadap pasangan yang mengusung tagline perubahan itu. 

"Memang ini bisa dianggap sikap kehati-hatian, tetapi ini juga mencerminkan sikap akan ketidakkonsistenan dalam pernyataan," ujarnya. 

Dengan diralatnya pernyataan itu, kata Efriza, pasangan berakronim AMIN itu telah menunjukkan kepada publik bahwa mereka tak konsisten dengan pendiriannya. 

"Jika terus dilanjutkan, maka menggunakan bahasa sarkas klasik mengenai acap dari politisi kita yakni, "pagi kedelai, sore tempe," ini menunjukkan orang yang tidak tetap ucapan dan pendiriannya," pungkasnya. 

Selain itu kata Efriza, jika hal itu diteruskan maka, akan menghadirkan keraguan publik kepada sosok Anies ke depannya. Terlebih Anies selalu dianggap sebagai sosok yang pandai berkata-kata saja. 

"Sehingga jika kita berkelakar, apakah Anies ke depannya jika terpilih, perlu jubir khusus untuk pelurusan perkataan Anies?," tandasnya. (DI)